Keesokan paginya Jean membuka mat dan melihat Lius,Ica,Theresia,Victoria,Minji,Micha,Techa dan Kesha kaka sepupu Jean
" Jean.." kata Kesha
" Kesha?ngapain ke sini?Aku dirumah sakit yah? " kata Jean
" Iya,Papa-Mama Kamu lagi di Paris jadi gabisa kesini " kata Kesha sambil memegang tangan Jean
" Theresia,Victoria,Minji,Lius,Micha,Techa banyak banget yang dateng " kata Jean sambil menunjuk mereka semua
"Cepet sembuh ya Jean:) " kata Ica
" Ia Ca.." kata Jean senyum
Semuanya keluar kecuali Lius
Tiba-tiba Andre,Sammy dateng dan Micha ikut-ikutan
" Jean Lo udah sembuh beneran?kalo belom biar Andre sama Micha aja yang ngeliat villa buat camping " kata Sammy
" udah,tenang aja kenapa!! -_- " kata Jean marah
" o..o...mampus si Sammy " kata Andre yang lagi ketawa-ketawa sama Micha
" Sayang..mendingan jangan deh..Kamu belom sembuh bener-_-nanti kalo Kamu kenapa-napa gimana?apalagi Kamu pergi sama Micha " kata Lius
" wah parah Lo-_- ngeraguin Gue,Gue itu orang tercakep se-sekolah " kata Micha
" Ga ada hubungan nya Mike.." kata Lius
" yaudah berarti Andre sama Micha aja yah yang pergi " kata Sammy
" iya Sam " kata Lius
Kebesokannya di asrama
WARNING!!
" Lo tau ga sih Gue masih suka sama Lo? " kata Micha ke Jean
" Enggak tau dan ga mau tau " kata Jean ketus
Tiba-tiba Micha menarik dan mendorong Jean ke dinding
" ngapain sih Lo-_-" kata Jean
Micha mencium Jean
" Micha..!! aaaa.." kata Jean teriak-teriak
Lius masuk ke kamar
" Ngapain Lo?-_- " kata Lius
" enggak,cuma nyium masalah buat lo? " kata Michael
" fuck..maksud lu apa?dia cewe Gue " kata Lius
" Bodo.." kata Micha
Lius menonjok pipi Micha
to be countinued {}
Sorry yah teman-teman kalau dicerita yang di blog banyak yang diubah ga tau kenapa Gue pengen aja ganti tapi lebih bagus yang asli nya nanti kapan-kapan gue foto copy in oke love<3
-fin-
~Jeanette~
Jumat, 02 Maret 2012
Sabtu, 25 Februari 2012
Voice
wkwkwk sorry ya Guys,Gue kelamaan posting lagian gue banyak kerjaan sorry karena permintaan teman-teman gue yang cantik nan jelita serta Ira si kutukupret gue bikin ini sekarang! waktu gue lagi sakit perut baik kan Gue?lagi sakit perutnya masih sayang sama kalian semua hehe gue gituloh:3
'Voice'
Di ruang Osis~
"Masa di awal tahun 2012 kita ga ngapa-ngapain-_-" kata Andreas kesel
Andreas adalah ketua Osis 'VIP School'
" camping?ga ada alesan kan..huh..apaan ya? " kata Vanila
" Ada Van...temanya 'Menyambut datangnya 2012' aja " kata Jean bersemangat
" Okeh..biar Gue sama Jean yang ngurus " kata Micha ikut-ikutan
Didalem kelas~
" Jean ini digimanaiin? " kata Minji teriak-teriak
Minji berteriak karena dia ga mengerti soal matematika,tapi Jean hanya diam tiba-tiba Lius datang dan memeluknya
" Jean jangan terlalu dipikirin soal camping itu.." kata Lius lembut sambil menatap Jean
" Enggak Li,Aku ga mikirin camping itu tapi mikirin Kamu " kata Jean
" Hah?mikirin Aku?ngapain?Aku emang ganteng sih tapi kan Aku ga bakal selingkuh " kata Lius dengan gaya sok keren
" Enggak ih,Aku takut kejang Kamu kumat tau! " kata Jean
" Kejang?trauma oh..gapapa gausah dipikirin " kata Lius
" Jujur sama Aku,waktu itu Kamu ngomong ada hantu cewek yang gangguin Kamu..." Jean belum selesai berbicara
" Namanya juga Aku kalau trauma yah omongan kacau semua " kata Lius
Sampai 1 jam Guru belum masuk ke kelas~
" Kamu bikin Guru ini ga dateng ya?parah banget sih~ " kata Jean
" Hahahahahahah...kok tau?males sih ngeliat mukanya enakan muka Kamu " kata Lius
Micha jalan ke depan kelas dan ngomong
" Guys,kerumah Gue besok.Gue anniv sama Techa :D " kata Micha sumringah
" Lo anniv Bro?weh selamat yo! mana PA? " kata Lius
" teennggggggg..." Bel berbunyi saatnya pulang mereka semua keluar dari ruang kelas
Didepan loker,Micha & Lius sedang memukuli Awan anak osis yang cupu
" sshhhttt....udah-udah kasian " kata Techa yang tiba-tiba dateng
tiba-tiba Techa menarik baju Micha dan menciumnya
" Lo berdua yah-_-hadeh ada gue woy?halo? " kata Lius ngambek
tiba-tiba Lius ngeliat Ica yang lagi jalan sama Marsha
" Marsha?Kamu disini? " kata Lius
" heh.,..Marsha?Aku jean ngomongnya pake Aku-Kamu lagi " kata Jean
Ica nabok kepala Lius dan pandangan Lius berubah yang tadinya Marsha jadi Jean
Ica sama Jean pergi
" Jean.." kata Lius
Di kamar Jean mereka berbicara sambil mengrol rambut
" Marsha..Marsha mulu kenapa coba? " kata Jean marah-marah
" Emang Lo ga curiga? " kata Ica
" Curiga?curiga emm..iyasih Ca " kata Jean
" Lo gatau.." Ica belom selesai ngomong
" Ini tuh ga kayak film horror yah Ca please.." kata Jean
"tapi jangan-jangan yah mereka selingkuh " kata Ica excited banget
Handphone Jean berbunyi dan di layar tertulis " Lius<3 "
" Halo?Jean please jangan ditutup ini Gue Micha.." kata Micha gelagapan
" loh?Lius mana? " kata Jean
" Kambuh.." kata Micha
" Disekolah? " kata Jean
" iya.." kata Micha
Jean langsung turun ke lantai 3 dan lari-lari ke kamar Lius dan Micha,tapi pas dia lagi lari-lari dia denger suara orang nyanyi di ruang orkestra dia pikir ga mungkin jam 9 malem masih ada orang latihan di ruang orkestra.langsung Jean masuk ruang orkestra
" Halo? " kata Jean
Jean masuk ruang orkestra yang gelap dan sepi,terlihat kursi-kursi yang sudah bolong dan banyak darah,Jean mengambil handphone niatnya untuk menerangi jalan karena sangat gelap tapi saat dia menyalakan handphone malah terlihat wanita yang duduk membelakangi dia,dia takut dan mulai menangis dan menyebut nama Lius karena saking takutnya tiba-tiba gadis itu menghadap Jean dengan baju yang berdarah-darah,rambut panjang sepinggang,dan senyum yang mengerikan.Ia terus mendekati Jean dan mendorong Jean sehingga kepalanya terbentur kursi dan berdarah.
To be Continued {}
-Jeanette Violin Christopher-
Senin, 20 Februari 2012
Fall In Love With Half-Veela
Part 4
"Kau tau.. Aku menyukaimu," ujar Cormac frontal.
Perasaan Kesha tak enak, "Baiklah.."
"Maukah kau menjadi kekasihku?"
"M-maaf, namun aku sudah menyukai orang lain.."
Cormac menoleh ke arah Kesha, "Meskipun aku memaksa?"
Kesha mengangguk.
~WARNING
Cormac mendekat ke arah Kesha. Gadis itu mundur lalu mengeluarkan tongkatnya, namun ditepis oleh Cormac. Kesha berusaha mengambil tongkat itu. Cormac lebih cepat, ia menarik pergelangan Kesha lalu menindih tubuh gadis itu dan menciumnya ganas.
Kesha berteriak keras saat pemuda itu menciumnya, mendorong pemuda Gryffindor brengsek itu.
Cormac melepaskan ciumannya, "Bersedia menjadi kekasihku?"
"Uuuuurggghhh.... Tidak! TOLONG....!!!"
Cormac kembali mencium Kesha ganas. Tangan Cormac menelusuri tubuhnya dari luar.
Draco, yang kebetulan sedang berjalan melewati Black Lake, mendengar teriakan Kesha.
Ia segera berlari dan betapa terkejutnya ia melihat Cormac melakukan hal itu terhadap Kesha.
Ia mengeluarkan tongkat Hawthorn-nya dan meneriakkan ke arah Cormac, "Reducto..!!"
Cormac terpental jauh.
Draco menarik lengan Kesha. Gadis tersebut memeluknya erat dan menangis kencang.
Draco sedikit menghiburnya.
"McLaggen, apa yang baru saja kau lakukan terhadapnya?!" Geram Draco, mata kelabunya benar-benar memancarkan kebencian yang tak ada ampun.
"Aku hanya memaksanya menjadi kekasihku.."
"BRENGSEK...!! Potong 50 poin dari Gryffindor karena telah melecehkan Ketua Murid Putri!"
Draco mengambil tongkat dengan bahan inti sehelai rambut Veela dan memberikannya pada Kesha yang masih menangis dalam pelukan Draco.
Draco mengajak Kesha masuk.
Pemandangan tersebut mengundang perhatian murid-murid.
Ia lalu membawa Kesha ke Madam Pomfrey dan membaringkannya di salah satu tempat tidur.
"Ada apa Mr. Malfoy? Ms. Delacour?" Tanya Madam Pomfrey.
Sebelum Draco memulai penjelasannya, Daphne, Theo, Blaise, Vincent, dan Gregory lari tergopoh-gopoh dan berseru kompak, "Ada apa?!"
"Baiklah, akan kujelaskan," ujar Draco, "Ingat saat McLaggen mengajak Kesha ke Black Lake? Nah, ternyata McLaggen menginginkan Kesha menjadi kekasihnya - dan tentu saja Kesha menolak. Siapa yang mau dengan lelaki brengsek, damn, sh-"
"Draco!" Seru teman-temannya.
"Yea.. Yea.. Lalu, McLaggen melecehkan Kesha secara seksual, namun untungnya tidak terlalu 'jauh'"
Kesha kembali menangis. Anak-anak Slytherin yang baru mendengar kabar dari Draco itu membelalakan matanya kaget.
Madam Pomfrey menggeleng-gelengkan kepalanya, "Ms. Delacour, kau memang harus diperiksa."
Kesha hanya mengangguk lemah.
Sementara itu, Professor McGonagall heran karena poin asramanya berkurang banyak. Ia mencari Draco Malfoy dan menemukannya di Hospital Wing.
"Mr. Malfoy, mengapa poin asrama Gryffindor terkurangi 50 poin?"
Draco dengan malas menceritakan kembali kejadian tersebut.
Professor McGonagall membelalakan matanya, raut wajahnya tegang dan itu menandakan bahwa ia sedang dalam marah besar.
Professor McGonagall berjalan kaku dan berat keluar dari ruangan untuk mencari Cormac.
'Mati kau, McLaggen,' batin Draco senang dalam hati.
Selesai diperiksa, Kesha disuruh menginap selama sehari untuk memulihkan.
Anak-anak Slytherin itu berbincang-bincang sampai sore.
"Kesha, kami kembali ke asrama, ya?" ujar Daphne.
"Fine.."
"Bye," ujar mereka minus Draco.
Kesha mengerutkan dahinya, "Kau tak kembali?"
Draco tersenyum, "Tidak, aku menunggu kau tidur saja.."
"Walaupun aku tidur malam?"
"Yeap, aku akan menunggumu.."
Kesha tertawa kecil, "Baiklah, Tuan Muda Malfoy.."
Draco mengangkat salah satu alisnya.
"Tersinggung?" ujar Kesha seraya memperhatikan kelakuan Malfoy Jr. itu
"Kinda," Draco mengangkat bahunya.
"Maaf.."
"Yeah.."
Hening. Tak tau apa yang mau dibicarakan.
"Jadi.." ujar Drao memulai pembicaraan, "Bagaimana hasilnya?"
"Hahaha.. Lumayan - maksudku - bagus. Aku tak hamil."
"Syukurlah.."
"Yeah.. Oya, tentang orang yang kausuka.. Boleh kutau siapa gadis yang beruntung itu?" Tanya Kesha sambil tertawa.
Draco terlihat menimbang-nimbang, "Suatu saat nanti, kau pasti akan tau.."
"Kay.."
"Dan apa kau punya crush?" Tanya Drao.
"Ya, aku punya.."
"Boleh kutau siapa itu?"
BLUSH, rona merah malu tertera jelas di pipi gadis itu, "Nanti kau juga akan tau.."
Draco mengangkat tangannya, "Alright. Fair enough.."
Mereka berdua tertawa. Memang terlihat canggung, namun terdengar meyakinkan.
"Kau tak lapar?" tanya Kesha pada Draco, mengingat sudah waktunya makan malam.
Draco memutar bola matanya, "Sudah kubilang, aku akan menemanimu sampai kau tidur.."
"Haruskah?" Kesha mengangkat salah satu alisnya.
Draco mengangkat bahunya tanda tak tahu.
"Berarti tak harus," ujar Kesha cepat.
"Tidak! Itu harus..!" sergah Draco.
"Adakah peraturannya?"
"Tidak ada," balas Draco dengan innocent face.
"Nah, berarti tak harus.."
"Katakan harus atau akan kucium kau di Aula besok..!" Desis Draco.
Kesha memicingkan matanya, "Mengapa harus cium?"
"Karena itu kata pertama yang ada dalam pikiranku.."
Kesha menyeringai jahil, "Kau mau menciumku, ya?"
"Tidak!" Bantah Draco.
"Ya!"
"Tidak!"
"Ya!" Seringai Kesha bertambah
"Tidak..!"
"Tidak!" Kesha membalik pernyataan.
"Ya!" Draco terjebak, ia menutup mulutnya dengan kedua tangannya.
"Ha! Kena kau!" Seru Kesha sambil tertawa.
Draco mengerutkan keningnya, "Aku tadi terjebak.. Jawabanku sebenarnya tidak.."
"Yea, benar," ujar Kesha sarkastis.
Madam Pomfrey lalu kembali memeriksa Kesha.
"Hmm.. Bagus. Ms. Delacour, kalau kau ada tugas hari ini kau boleh lakukan. Keadaanmu pulih dengan cepat, mungkin karena darahmu yang spesial," senyumnya ramah.
"Terima kasih, Madam. Aku ada tugas patroli malam ini," Dan Kesha beranjak dari tempat tidurnya, diikuti Draco.
"Sudah kubilang darahmu spesia," Sambar Draco ketika mereka mulai berpatroli.
"Biasa saja. Sudahlah, tak bisakah kita membicarakan hal lain?"
"Fine, kalau itu maumu.."
Hening sejenak..
"Draco," ujar Kesha, "Bolehkah kutanya sesuatu yang agak pribadi?"
"Apa itu?"
"Berapa gadis yang telah melakukan 'hubungan' denganmu sampai-sampai kau dijuluki God of Sex?"
Draco mengerutkan keningnya, "Kau serius akan bertanya seperti itu?"
"Ya, namun kalau kau merasa tak nyaman tak apa."
"Sekitar 5 atau 7 gadis, " Ujar Draco dengan wajah datar.
"Wow," gumam Kesha.
Draco menyeringai jahil, "Kau mau mencoba, ya?"
Kesha mengangkat salah satu alisnya, "Serius kau?"
"Mungkin saja.."
"Pfftt... Aku tak akan menurunkan reputasiku demi melaku - Kyaa...!!"
kesha nyaris terpeleset di tangga menara utara. Untungnya, Draco memegang pinggang Kesha dan menahannya agar tidak jatuh.
Wajah Draco dan kesha hanya berjarak 3 cm.
Mereka saling bertatapan, rona merah terbersit di pipi kedua belah pihak.
Kesha melihat Draco memejamkan matanya.
Gadis itu menelan ludah, mengambl hipotesis yang akan dilakukan crush-nya...
TBC..!
Jelek, ya? Maaf.. Nih, yang promo blog ini, akan gue kasih satu cerita khusus buat lu.. Syaratnya, join ke blog ini, promo ke banyak situs, dan lapor berapa banyak promo yg telah lu lakuin.. Couplenya terserah lu seandainya itu romance
~Violetta
"Kau tau.. Aku menyukaimu," ujar Cormac frontal.
Perasaan Kesha tak enak, "Baiklah.."
"Maukah kau menjadi kekasihku?"
"M-maaf, namun aku sudah menyukai orang lain.."
Cormac menoleh ke arah Kesha, "Meskipun aku memaksa?"
Kesha mengangguk.
~WARNING
Cormac mendekat ke arah Kesha. Gadis itu mundur lalu mengeluarkan tongkatnya, namun ditepis oleh Cormac. Kesha berusaha mengambil tongkat itu. Cormac lebih cepat, ia menarik pergelangan Kesha lalu menindih tubuh gadis itu dan menciumnya ganas.
Kesha berteriak keras saat pemuda itu menciumnya, mendorong pemuda Gryffindor brengsek itu.
Cormac melepaskan ciumannya, "Bersedia menjadi kekasihku?"
"Uuuuurggghhh.... Tidak! TOLONG....!!!"
Cormac kembali mencium Kesha ganas. Tangan Cormac menelusuri tubuhnya dari luar.
Draco, yang kebetulan sedang berjalan melewati Black Lake, mendengar teriakan Kesha.
Ia segera berlari dan betapa terkejutnya ia melihat Cormac melakukan hal itu terhadap Kesha.
Ia mengeluarkan tongkat Hawthorn-nya dan meneriakkan ke arah Cormac, "Reducto..!!"
Cormac terpental jauh.
Draco menarik lengan Kesha. Gadis tersebut memeluknya erat dan menangis kencang.
Draco sedikit menghiburnya.
"McLaggen, apa yang baru saja kau lakukan terhadapnya?!" Geram Draco, mata kelabunya benar-benar memancarkan kebencian yang tak ada ampun.
"Aku hanya memaksanya menjadi kekasihku.."
"BRENGSEK...!! Potong 50 poin dari Gryffindor karena telah melecehkan Ketua Murid Putri!"
Draco mengambil tongkat dengan bahan inti sehelai rambut Veela dan memberikannya pada Kesha yang masih menangis dalam pelukan Draco.
Draco mengajak Kesha masuk.
Pemandangan tersebut mengundang perhatian murid-murid.
Ia lalu membawa Kesha ke Madam Pomfrey dan membaringkannya di salah satu tempat tidur.
"Ada apa Mr. Malfoy? Ms. Delacour?" Tanya Madam Pomfrey.
Sebelum Draco memulai penjelasannya, Daphne, Theo, Blaise, Vincent, dan Gregory lari tergopoh-gopoh dan berseru kompak, "Ada apa?!"
"Baiklah, akan kujelaskan," ujar Draco, "Ingat saat McLaggen mengajak Kesha ke Black Lake? Nah, ternyata McLaggen menginginkan Kesha menjadi kekasihnya - dan tentu saja Kesha menolak. Siapa yang mau dengan lelaki brengsek, damn, sh-"
"Draco!" Seru teman-temannya.
"Yea.. Yea.. Lalu, McLaggen melecehkan Kesha secara seksual, namun untungnya tidak terlalu 'jauh'"
Kesha kembali menangis. Anak-anak Slytherin yang baru mendengar kabar dari Draco itu membelalakan matanya kaget.
Madam Pomfrey menggeleng-gelengkan kepalanya, "Ms. Delacour, kau memang harus diperiksa."
Kesha hanya mengangguk lemah.
Sementara itu, Professor McGonagall heran karena poin asramanya berkurang banyak. Ia mencari Draco Malfoy dan menemukannya di Hospital Wing.
"Mr. Malfoy, mengapa poin asrama Gryffindor terkurangi 50 poin?"
Draco dengan malas menceritakan kembali kejadian tersebut.
Professor McGonagall membelalakan matanya, raut wajahnya tegang dan itu menandakan bahwa ia sedang dalam marah besar.
Professor McGonagall berjalan kaku dan berat keluar dari ruangan untuk mencari Cormac.
'Mati kau, McLaggen,' batin Draco senang dalam hati.
Selesai diperiksa, Kesha disuruh menginap selama sehari untuk memulihkan.
Anak-anak Slytherin itu berbincang-bincang sampai sore.
"Kesha, kami kembali ke asrama, ya?" ujar Daphne.
"Fine.."
"Bye," ujar mereka minus Draco.
Kesha mengerutkan dahinya, "Kau tak kembali?"
Draco tersenyum, "Tidak, aku menunggu kau tidur saja.."
"Walaupun aku tidur malam?"
"Yeap, aku akan menunggumu.."
Kesha tertawa kecil, "Baiklah, Tuan Muda Malfoy.."
Draco mengangkat salah satu alisnya.
"Tersinggung?" ujar Kesha seraya memperhatikan kelakuan Malfoy Jr. itu
"Kinda," Draco mengangkat bahunya.
"Maaf.."
"Yeah.."
Hening. Tak tau apa yang mau dibicarakan.
"Jadi.." ujar Drao memulai pembicaraan, "Bagaimana hasilnya?"
"Hahaha.. Lumayan - maksudku - bagus. Aku tak hamil."
"Syukurlah.."
"Yeah.. Oya, tentang orang yang kausuka.. Boleh kutau siapa gadis yang beruntung itu?" Tanya Kesha sambil tertawa.
Draco terlihat menimbang-nimbang, "Suatu saat nanti, kau pasti akan tau.."
"Kay.."
"Dan apa kau punya crush?" Tanya Drao.
"Ya, aku punya.."
"Boleh kutau siapa itu?"
BLUSH, rona merah malu tertera jelas di pipi gadis itu, "Nanti kau juga akan tau.."
Draco mengangkat tangannya, "Alright. Fair enough.."
Mereka berdua tertawa. Memang terlihat canggung, namun terdengar meyakinkan.
"Kau tak lapar?" tanya Kesha pada Draco, mengingat sudah waktunya makan malam.
Draco memutar bola matanya, "Sudah kubilang, aku akan menemanimu sampai kau tidur.."
"Haruskah?" Kesha mengangkat salah satu alisnya.
Draco mengangkat bahunya tanda tak tahu.
"Berarti tak harus," ujar Kesha cepat.
"Tidak! Itu harus..!" sergah Draco.
"Adakah peraturannya?"
"Tidak ada," balas Draco dengan innocent face.
"Nah, berarti tak harus.."
"Katakan harus atau akan kucium kau di Aula besok..!" Desis Draco.
Kesha memicingkan matanya, "Mengapa harus cium?"
"Karena itu kata pertama yang ada dalam pikiranku.."
Kesha menyeringai jahil, "Kau mau menciumku, ya?"
"Tidak!" Bantah Draco.
"Ya!"
"Tidak!"
"Ya!" Seringai Kesha bertambah
"Tidak..!"
"Tidak!" Kesha membalik pernyataan.
"Ya!" Draco terjebak, ia menutup mulutnya dengan kedua tangannya.
"Ha! Kena kau!" Seru Kesha sambil tertawa.
Draco mengerutkan keningnya, "Aku tadi terjebak.. Jawabanku sebenarnya tidak.."
"Yea, benar," ujar Kesha sarkastis.
Madam Pomfrey lalu kembali memeriksa Kesha.
"Hmm.. Bagus. Ms. Delacour, kalau kau ada tugas hari ini kau boleh lakukan. Keadaanmu pulih dengan cepat, mungkin karena darahmu yang spesial," senyumnya ramah.
"Terima kasih, Madam. Aku ada tugas patroli malam ini," Dan Kesha beranjak dari tempat tidurnya, diikuti Draco.
"Sudah kubilang darahmu spesia," Sambar Draco ketika mereka mulai berpatroli.
"Biasa saja. Sudahlah, tak bisakah kita membicarakan hal lain?"
"Fine, kalau itu maumu.."
Hening sejenak..
"Draco," ujar Kesha, "Bolehkah kutanya sesuatu yang agak pribadi?"
"Apa itu?"
"Berapa gadis yang telah melakukan 'hubungan' denganmu sampai-sampai kau dijuluki God of Sex?"
Draco mengerutkan keningnya, "Kau serius akan bertanya seperti itu?"
"Ya, namun kalau kau merasa tak nyaman tak apa."
"Sekitar 5 atau 7 gadis, " Ujar Draco dengan wajah datar.
"Wow," gumam Kesha.
Draco menyeringai jahil, "Kau mau mencoba, ya?"
Kesha mengangkat salah satu alisnya, "Serius kau?"
"Mungkin saja.."
"Pfftt... Aku tak akan menurunkan reputasiku demi melaku - Kyaa...!!"
kesha nyaris terpeleset di tangga menara utara. Untungnya, Draco memegang pinggang Kesha dan menahannya agar tidak jatuh.
Wajah Draco dan kesha hanya berjarak 3 cm.
Mereka saling bertatapan, rona merah terbersit di pipi kedua belah pihak.
Kesha melihat Draco memejamkan matanya.
Gadis itu menelan ludah, mengambl hipotesis yang akan dilakukan crush-nya...
TBC..!
Jelek, ya? Maaf.. Nih, yang promo blog ini, akan gue kasih satu cerita khusus buat lu.. Syaratnya, join ke blog ini, promo ke banyak situs, dan lapor berapa banyak promo yg telah lu lakuin.. Couplenya terserah lu seandainya itu romance
~Violetta
Senin, 06 Februari 2012
Voice
“ Voice “
Gue akan ngenalin pemeran utamanya karena kan banyak banget
pemainnya oke?cekidot!
Lius Atmajaya
Lius itu anak yang punya sekolah VIP dia adalah orang
terkaya di Indonesia,dia pacar Jean orangnya sih
baik,ganteng,romantis,baik,perhatian,setia,cool banget tapi ada yang orang ga
banyak tau kalo dia itu punya trauma yang kalau dia inget bisa bikin dia nyeremin
banget dan yang bisa ngendaliin Jean doang,,orangtuanya pun ga tau kalo Lius
punya trauma kayak gitu
Jean Natalia Zefanya
Jean osis sekolah yang cantik,kaya,lucu,populer,bisa main
alat musik apapun,dan suaranya bagus dia punya pacar yah Lius itu dia sih
orangnya baik,romantis,pengertian dan dis sih katanya orangtuanya mafia gitu
deh tapi gatau juga hahaha
Clarissa Amira
Namanya Clarissa tapi panggilan nya Ica,dia sahabatnya Jean
orangnya baik,lucu,kaya,cantik,dan pinter dance dia banyak disukain cowo tapi
sayangnya semua cowo yang nembak dia ditolak termasuk Andre anak kepala sekolah
dan Gue gamau kasi tau siapa ‘Andre’ karna dia bukan pemain utama oke?
Micha Michael
Micha ( baca:Mike ) dia anak basket,sahabat Lius anaknya
Keren,kece,playboy,gayanya slenge-an punya pacar Techa tapi sih sebelumnya sih
dia pernah jadian sama Jean tapi Cuma 3 minggu dan mereka putus secara
baik-baik
Techa Natasya
Techa anak chealeader yang imut,lucu,baik,dan banyak maunya
banyak anak cewe yang sebel sama dia tapi sebenernya dia baik dan perhatian
banget sama orang lain
Marsha Anastasia
Marsha anak cantik yang jago nyanyi dan dia pernah selingkuh
sama Lius
Gue kenalin dulu yah siapa aja pemainnya abis itu baru gue cerita :)
Sabtu, 04 Februari 2012
pengeditan oke?
hai Gue Jeanette..pasti Lo semua udah tau
yang pertama gue pengen gue edit tulisan Vio bilang "jeanette kepo" dan gue merasa direndahkan *asik gue ga kepo oke?dan kedua dia bilang Gue,Aslan..oke Gue tau Gue singa tapi jangan Aslan gimana kalo Gue Alice in wonderland?haha kalo enggak Gue jasmine ituloh yang pacarnya Aladine wkwk oke udah dulu yah bye:*
yang pertama gue pengen gue edit tulisan Vio bilang "jeanette kepo" dan gue merasa direndahkan *asik gue ga kepo oke?dan kedua dia bilang Gue,Aslan..oke Gue tau Gue singa tapi jangan Aslan gimana kalo Gue Alice in wonderland?haha kalo enggak Gue jasmine ituloh yang pacarnya Aladine wkwk oke udah dulu yah bye:*
The History of Violene Lianette
Readers sekalian penasaran tentang history kita gak?
Yeah, inspratornya memang Violetta.
Yang ke dua ampe ke empat nulis berturut-turut itu Celia, Jeanette, dan Charlene.
Tapi, kalian tau gak kalo history ini berharga banget buat kita dan tanggal pembuatan blog ini kita jadikan hari jadi Violene Lianette.
Here it is..!
Violetta waktu itu lagi seneng baca fanfiction.net yang pairingnya Dramione. Nah, di situlah muncul sebercak ide untuk ngebikin Dramione love story dimana tengah jalan S.T.U.C.K.
Pertama kali yang ngebaca Dramione itu Charlene terus akhirnya Celia ngikut eh, Jeanette kepo.
Waktu lagi nulis buku ke-2 nih, Celia ngikut bikin juga tentang karakter buatannya sendiri ato bisa dibilang Screenplay.
Berselang Violetta nulis buku ke-3 ato ke-4 Jeanette ngikut bikin horror story, tapi screenplay. Charlene katanya pengen copy cerita Fall In Love With Half-Veela punya Vio jadi ia catet di notebooknya.
Nah, di bulan Januari tanggal sekian, Vio, Jeanette, dan Celia maksa Charlene buat bikin cerita. Charlene stuju aja. Jadilah mereka bertiga nulis cerita gara-gara Violetta.
Kita berempat paling seneng waktu pelajaran IPS. Kenapa?
Di kelas itu kita bisa nulis cerita tanpa dicurigai guru.
Guru ngira kalo kita lagi nyatet penelasan padahal lagi nulis cerita (adik-adik HARAP ditiru di rumah)
Nah, kalo cerita kita udah selese atau udah dilanjutin, kita berempat akan tukeran buku.
Kita baca cerita masing-masing terus kita kasih feedback, dkk.
Dan tibalah saat yang paling seru ketika Celia dan Charlene kepengen kita punya situs tersendiri. Akhirnya, saudara Charlene ngebuat blog ini sementara nama Violene Lianette merupakan usul dari Celia.
Oh, ya. Untuk info aja..
Violetta suka nulis romance, pairingnya Kesha >< Draco atau Hermione >< Draco
Celia suka nulis apa aja sesua moodnya :D
Jeanette suka nulis horror atau Korea
Charlene lebih ke romance fairytale
Violene Lianette juga punya nama samaran lain, tapi pake karakter di film-film.
Violetta = Hermione Jean Granger (Mud Blood --')
Celia = Lavender Brown (Penggosip)
Jeanette =Princess Jasmine (Imut - item mutlak-)
Charlene = Lucy Pevensie (Childish --')
Dan mungkin segini aja history-nya ya?
Enjoy...
We love you <3
Yeah, inspratornya memang Violetta.
Yang ke dua ampe ke empat nulis berturut-turut itu Celia, Jeanette, dan Charlene.
Tapi, kalian tau gak kalo history ini berharga banget buat kita dan tanggal pembuatan blog ini kita jadikan hari jadi Violene Lianette.
Here it is..!
Violetta waktu itu lagi seneng baca fanfiction.net yang pairingnya Dramione. Nah, di situlah muncul sebercak ide untuk ngebikin Dramione love story dimana tengah jalan S.T.U.C.K.
Pertama kali yang ngebaca Dramione itu Charlene terus akhirnya Celia ngikut eh, Jeanette kepo.
Waktu lagi nulis buku ke-2 nih, Celia ngikut bikin juga tentang karakter buatannya sendiri ato bisa dibilang Screenplay.
Berselang Violetta nulis buku ke-3 ato ke-4 Jeanette ngikut bikin horror story, tapi screenplay. Charlene katanya pengen copy cerita Fall In Love With Half-Veela punya Vio jadi ia catet di notebooknya.
Nah, di bulan Januari tanggal sekian, Vio, Jeanette, dan Celia maksa Charlene buat bikin cerita. Charlene stuju aja. Jadilah mereka bertiga nulis cerita gara-gara Violetta.
Kita berempat paling seneng waktu pelajaran IPS. Kenapa?
Di kelas itu kita bisa nulis cerita tanpa dicurigai guru.
Guru ngira kalo kita lagi nyatet penelasan padahal lagi nulis cerita (adik-adik HARAP ditiru di rumah)
Nah, kalo cerita kita udah selese atau udah dilanjutin, kita berempat akan tukeran buku.
Kita baca cerita masing-masing terus kita kasih feedback, dkk.
Dan tibalah saat yang paling seru ketika Celia dan Charlene kepengen kita punya situs tersendiri. Akhirnya, saudara Charlene ngebuat blog ini sementara nama Violene Lianette merupakan usul dari Celia.
Oh, ya. Untuk info aja..
Violetta suka nulis romance, pairingnya Kesha >< Draco atau Hermione >< Draco
Celia suka nulis apa aja sesua moodnya :D
Jeanette suka nulis horror atau Korea
Charlene lebih ke romance fairytale
Violene Lianette juga punya nama samaran lain, tapi pake karakter di film-film.
Violetta = Hermione Jean Granger (Mud Blood --')
Celia = Lavender Brown (Penggosip)
Jeanette =Princess Jasmine (Imut - item mutlak-)
Charlene = Lucy Pevensie (Childish --')
Dan mungkin segini aja history-nya ya?
Enjoy...
We love you <3
Langganan:
Postingan (Atom)