Sabtu, 04 Februari 2012

Fall in Love With Half- Veela

Readerss~ Part 3 ya sekarangg
Smoga sukaaa:3

Meja Slytherin kembali bersorak-sorai.
Rona merah menjalar ke pipi gadis setengah-veela itu. Ia maju ke depan dan menjabat tangan Prof. Dumbledore.
Kesha membungkuk anggun sambil tersenyum, gadis itu juga menjabat tangan Draco.
" Karena terjadi pertukaran pelajar antar asrama, maka prefek dan ketua murid tidak memakai ruang rekreasi masing-masing. Mereka akan memakai tempat dimana mereka ditempatkan. Yaitu, di Ruang Rekreasi asrama mereka yang baru sebagaimana telah saya sebutkan orang-orang yang pindah tadi, " ujar Prof. Dumbledore di balik kaca mata separuh bulannya.
Di meja Gryffindor, terlihat anak-anak perempuan berbisik ria dan jawabannya tentu Draco Malfoy. Sementara itu para lelaki di Gryffindor ikut dalam pebincangan seru dan tentu jawabannya Kesha Delacour.
> Dormitory Room of Gryffindor <
Kelima anak Slytherin yang ditukar menuju ke Ruang Rekreasi Gryffindor.
Setelah mereka menyebutkan kata kunci mereka masuk. Sambil membawa koper-koper mereka, Ruang Rekreasi mendadak sunyi, melihat 'tamu baru' mereka.
Selesai menaruh koper-koper mereka, ruangan tetap sepi. Maka dari itu Draco menyaut tajam, " Apa lihat-lihat? Mau kupotong poin asramamu? "
" Tapi, ini asramamu juga, " ujar Cormac.
" Peduli apa? " Balasnya cuek, " Asrama tempat dimana darah pengkhianat dan darah lumpur tinggal! "
" Jaga mulutmu, Malfoy! " Seru Seamus marah.
" Cih, darah campuran.. Kotor.. "
Kesha menarik pergelangan tangan Draco, " Draco, sudahlah. Tak bisakah kita bekerja sama dengan mereka?"
Beberapa anak Gryffindor mengangguk, menyetujui pertanyaan Kesha.
" Kau membela mereka? " Tanya Draco.
" Tidak, aku hanya mau situasi tak tegang seperti ini, " Kesha menggeleng.
Dracomemutar bola matanya, " Baiklah. " Kalau saja Kesha seorang yang biasa di mata Draco, pasti dia akan mengelak lagi.
Mereka pun menjalani situasi dengan lumayan baik meskipun masih ada ledekan dari kedua pihak.
Kelima anak Slytherin duduk di sofa depan perapian.
" Oh, ya, selamat untuk kalian berdua, berhasil ngantongin jabatan ketua murid, " ujar Daphne.
" Thanks," jawab kedua pihak bersamaan.
" Aku mau membuat hot chocolate. Ada yang mau? " Tawar Blaise.
" Aku! " Serempak, keempat temannya berseru.
Blaise memutar bola matanya, " Baiklah, Daphne dan Theo, bantu aku! "
Draco mengerutkan kening, " Bagaimana denganku? "
" Kau Tuan Muda Malfoy, tak pantas untuk mengerjakan sendiri! "
" Oh, bolehkah Theo bertukar denganku? " Tanya Kesha.
" Untuk apa? " Tanya Theo.
" Yah, masa lelaki yang membuatkan minuman. Seharusnya kan aku dan Daphne yang membuat. Kalian tunggu di sini! "
" Ya, benar! " Timpal Draco.
" Maaf, Kesha, namun aku mau membuat hot chocolate ini dengan Blaise dan Theo, bye! " Seru Daphne sambil menarik pergelangan kedua lelaki itu.
Kesha menganga tak percaya. Draco melirik Kesha lalu tersenyum kecil, " Nanti ada lalat masuk, lho..."
Kesha dengan cepat menutup melutnya dan menunduk malu.
Keluarga Delacour memang diajar sopan santun tingkat tinggi, mungkin setara dengan keluarga Malfoy.
Hening sejenak. Draco benar-benar tak tau apa yang mau dibicarakan mengingat Kesha 'crush-nya'. Sementara Kesha, ia benar-benar tak ada ide apa yang mau dibicarakan.
" Jadi, " Draco memulai pembicaraan, " Apa kau ada hubungan darah dengan Fleur Delacour atau adiknya?"
" Ya, ada.. Dia sepupuku. Ayahnya kakak dari ayahku. Ibunya saudara jauh ibuku. "
" Ibumu Veela, kan? "
" Definetely... "
"Keren... "
Kesha mengerutkan kening, " Apa yang keren? "
Draco mengangkat bahu, " Unik saja... "

CKREK.. CKREK..

Colin Creevey memotret 2 Slytherin itu saat sedang berbincang.
"Apa yang kau lakukan? " Tanya Draco tajam, lalu berdiri.
Colin mundur selangkah, " Aku hanya memotret saja.. "
" Dan kenapa kau memotret kami? " Tatapan Draco dingin.
" M-mungkin aku bisa menemukan gosip baru... "
" Gosip baru?! " Draco pasti sudah menonjok anak itu kalau saja Kesha tidak menahan tangannya.
" Creevey, kami hanya berbincang biasa, jangan sebarkan yang tidak-tidak. Kau pasti tak mau jika ada yang melakukan itu padamu kan? " Tanya Kesha lembut.
Colin menggeleng.
" Nah, kami juga tak suka. Okay? "
Colin mengangguk, " Maaf. "
Kesha tersenyum lalu membiarkannya pergi.
" Terlalu baik, " gumam Draco.
" Salahkah aku jika berbuat baik? "
" Tidak, " sambar Draco.

> NEXT MORNING @ THE GREAT HALL <

"Draco, jangan lupa malam nanti kita ada tugas patroli, " ujar Kesha yang sekarang duduk tepat di depan Draco.
" No prob, " Balasnya.
Dilihatnya Blaise, Theo, dan Daphne tertawa jail.
" Apa kau tertawa? " Tanya Draco sewot.
" Tak ada, " balas Blaise.
Kesha sedang makan ketika seseorang menepuk bahunya.
Gadis itu menoleh, " McLaggen? "
" Yap.. Hei, Delacour, bisa temui aku di Black Lake setelah makan? "
" Why not? "
" Baiklah, akan kutunggu."
Kesha melanjutkan makannya. Sementara Draco merasakan gejolak-gejolak kecemburuan di dalam dirinya ditambah ia penasaran dengan apa yang mereka bicarakan.
Blaise yang mengetahui situasi sahabatny, membisikkan sesuatu, " Sabar, mate. Mungkin ini bukan waktumu... "
" Yeah, right... " Balasnya sarkastik.
Kesha menepati janjinya pada Cormac.
" McLaggen? Ada apa kau memanggilku kesini? "
" Duduklah, " ujarnya.
Kesha menurut, ia duduk di sebelah Cormac dan berjaga jarak.

FINISHH~~~

Tunggu part 4 yaa~ :3
Gimana? Lanjutannya bagus gak? Comment please!
No offenseee!
Yang part 3 ini lebih panjang dari yang lain hehe~ anggap bonus aja:3
Ohya, no copying ya please(:

-Charlene

Jumat, 03 Februari 2012

Because Of You, My Life's Getting Better

Screenplay from Violetta :D
Enjoy

Di kamarnya, Clare sedang bersiap-siap untuk pergi ke pesta pernikahan seseorang yang spesial.
Semua orang di Kota New York diundang, sekalipun kalangan bawah.
Clare hidup serba kecukupan.
Ia kaya, cantik, dan pintar.
Namun, tak ada yang sempurna di dunia ini, bukan?
Teman-teman, orang-orang, bahkan saudaranya sendiri pun membencinya.
Mereka menganggap gadis berambut pirang itu terlalu berani, terlalu pintar, terlalu cantik, terlalu,.. sempurna.
Padahal tidak.
Sikap orang tuanya lebih ke repressive daripada parcipatoris.
Jika saja Clare tak bisa mendapatkan nilai lebih dari 90, maka Clare akan dibentak dan dikurung di kamar oleh kedua orang tuanya. Sakit, bukan?
Cara orang tua Clare berbicara padanya juga seperti membentak atau menyuruh.
Kasar, seperti tak ada kelemah lembutan untuk seorang gadis manis berumur 12 tahun.
Ia sangat tertekan dengan situasi ini.
Tak ada orang yang mau berbicara dengannya, kecuali itu sangat perlu.
Hanya Tuhan-lah ia mencurahkan semuanya.
Tak ada yang lain. Hanya Dia yang mengerti.
"Clare, bisa cepat sedikit tidak?" seru - atau bisa dibilang - bentak ibunya dari bawah.
"Iya, Mom.." ujar Clare. Ia sudah terbiasa diperlakukan seperti ini.
Clare berjalan turun ke bawah.
Ia terlihat memukau dengan mini-dress hitam dan rambut pirang platinum yang ia kuncir kuda.
High heels hitam terpasang di kakinya.
Supir membukakan pintu mobil limusin agar Clare bisa masuk.
Lali, Jones's Nuclear Family + supir, tentunya, berangkat ke pesta pernikahan orang itu.
Sesampainya mereka di pesta yang megah itu, teman-teman dan saudara Clare melirik sinis terhadap Clare.
Sementara gadis berwajah imut itu hanya tertunduk.
"Clare, pergilah dan jangan mempermalukan kami atas tindakan cerobohmu itu!" Desis ayahnya bahaya.
Clare berjalan anggun ke sisi kanan pesta pernikahan dan menatap ke luar jendela,'Malam hujan ini mengerti sekali isi hatiku,' batinnya gusar.
"KYAAAAA.....!!!" Teriak gadis-gadis di pesta pernikahan itu. >HISTERIS<
Clare terlonjak kaget. Ia membalikan badannya dan..,
Kejutan untuk Clare Ginevra Jones.
Orang spesial tersebut ternyata mengundang Greyson Michael Chance sebagai salah satu bintang tamu di acara pernikaha royale itu >Aw aw aw... Greyson~<
Clare hanya tersenyum geli melihat tingkah laku gadis-gadis yang caper terhapadap Greyson.
Ia membalikkan tubuhnya lagi untuk melihat cuaca suram malam itu.
Clare sebenarnya fanatik terhadap Greyson, namun ia tidak ingin masuk ke gerombolan gadis-gadis freak itu dan dianggap mengganggu 'ritual' mereka.
Ia tak pernah berlebihan jika bertemu artis. Yup, cuek..
Selesai membawakan 3 lagu, yaitu Unfriend You, Waiting Outside The Lines, dan Home Is In Your Eyes, pemuda berambut cokelat tua itu turun untuk mengambil minum. Tepat saat Clare mengambil soda.
Clare hanya bersikap acuh tak acuh mendapati Greyson ada di sebelahnya.
"Kyaaa...!! Greysooon...!" Teriak para gadis - lagi.
Greyson hanya menyunggingkan senyum menawannya >eaaaa<
Clare akan berjalan menuju ke tempat ia tadi merenung ketika rival terbesarnya, Rbecca Chase, memanggilnya.
"Hei, kau! Clare Jones, kemari!" Serunya.
Dengan terpaksa Clare memutar badannya dan melihat Rebecca sudah berdiri di samping Greyson.
"Fotokan aku dengannya!" perintah Rebecca.
Clare mengambil kamera Rebecca.
Ia merasa jantungnya berdetak cepat saat mendekati Greyson.
Ia hanya tersenyum tipis pada crush-nya itu.
Greyson membalasnya dengan senyuman dan membatin,'Makhluk cantik apa yang ada di depan mataku?'
"Ready? Three, two, one..."
CKREK
Clare mengambil gambar mereka berdua.
Rebecca mengambil kameranya dari tangan Clare kasar dan pergi meninggalkannya tanpa mengucapkan sepatah kata apapun.
Clare berjalan kembali ke tempat tujuannya sambil membawa sodanya.
Greyson mengikuti gadis itu dari belakang dan nyaris mengejutkan Clare ketika ia menyapanya,"Halo."
"Uhuk.. Uhuk..." Clare tersedak karena terkejut.
"Oh, I'm so sorrry.. I didn't mean, though.."
"No, it;s okay. I gotta go. Uh, bye," ujar Clare sambil memutar badannya.
Namun Greyson menahan pergelangan tangan Clare,"No, don;t!"
Clare menghela nafasnya berat,"Bukan bermaksud untuk kasar, Greyson. Namun aku tidak mau tambah dibenci oleh mereka jika aku mengenalmu lebih baik daripada mereka."
"Maksudmu?"
"Apa pendapatmu tentang diriku? Uh, secara fisik.."
"Kau cantik dan manis. Mungkin pintar.."
"Itu dia!"
"Err... Apa kau mencoba untuk berkata bahwa mereka membencimu karena kau cantik, manis, dan pintar?"
"Ya," Clare melanjutkan,"Dan tidak."
"Aku benar-benar tak mengerti.."

That's all for part 1, guys!
Promote, please
And don't forget critics or suggestioons.. No flames!!

~Violetta

Fall in Love With Half - Veela

Readerss sekarang part dua yaa
Semoga sukaa :)xx

> AT NIGHT THE DAY AFTER @ GREAT HALL <

TING TING
Prof. McGonagall mengetuk gelas dengan sendok, meminta perhatian dari murid-murid.
Semua murid langsung berhenti bicara
>REST<
A : Di sini semua masih hidup! Kecuali pangeran-tanpa-hidung a.k.a You-Know-Who~
>FIN<
Prof. Dumbledore mengumumkan bahwa akan diadakan pertukaran antar-asrama. Gryffindor bertukar dengan Slytherin. Hufflepuff bertukar dengan Ravenclaw.
Murid-murid mendesah malas.
5 anak dalam masing-masing asrama akan ditukar.
Murid-murid pun menjadi bete gak bersemangat lagi.
" 5 anak Gryffindor yang akan ditukar adalah Hermione Granger, Ronald Weasley, Harry Potter, Ginny Weasley, dan Lavender Brown. "
Murid-murid Gryffindor dan Slytherin mengerang.
" Dan 5 anak Slytherin yang ditukar untuk ke asrama Gryffindor adalah Draco Malfoy, Blaise Zabini, Kesha Delacour, Daphne Greengrass, dan Theodore Nott.  Ah ya, satu lagi... Siswa yang ditukar tetap menyumbangkan poin bagi asramanya sendiri, " ujar Prof. Dumbledore
" 5 anak Ravenclaw yang akan ditukar ke Hufflepuff adalah Cho Chang, Roger Davies, Michael Corner, Luna Lovegood, dan Padma Patil. Sebaliknya 5 anak Hufflepuff adalah Susan Bones, Hannah Abbot, Ernie Macmillan, Cedric Diggory, Cynthia White. "
Hermione menahan amarahnya saat mengetahui bahwa ia pindah ke Slytherin. Di kepalanya sudah berngiang kata-kata Mudblood.
Harry dan Ron ingin membujuk Hermione, namun sadar jika mereka tetap diam situasi akan membaik daripada Hermione meledak.
" Oh, bagus.. Gryffindor! " ujar Draco sarkastik.
" Yeah, nightmare, mate.. " timpal Blaise.
Draco mendecak kesal.
" Ah, calon ketua murid laki-laki tahun ini adalah Cedric Diggory dari Hufflepuff, Michael Corner dari Ravenclaw, Cormac McLaggen dari Gryffindor, dan Draco Malfoy dari Slytherin, " ujar Prof. Dumbledore.
" Dan ketua murid laki- laki tahun ini adalah Percy Weas- Loh? " Prof. Dumbledore mengerutkan kening karena Percy Weasley sudah lulus.
Tiba - tiba, Prof. McGonagall datang dengan kertas di tangannya. Ia memberikannya pada Prof. Dumbledore lalu membisikkan sesuatu ke arahnya. Prof. Dumbledore mengangguk mengerti.
" Maaf anak-anak. Kesalahan teknis, " ujarnya sambil tersenyum, " Dan ketua murid laki-laki tahun ini adalah.., Draco Malfoy dari Slytherin! "
Meja Slytherin bersorak-sorak gembira. Draco tak dapat mendengar apapun, kecuali satu suara lembut namun terdengar jelas : Kesha Delacour.
"Selamat, ya? Maka itu, selalu optimis! "
" Silahkan maju, Mr. Malfoy, " pinta Prof. Dumbledore.
Draco maju dan menjabat tangan Prif. Dumbledore karena profesor tersebut yang lebih dulu mengulurkan tangan atau disebut juga TERPAKSA.
" Jika ada ketua murid laki-laki maka harus ada ketua murid perempuan, " ujar Prof. Dumbledore, " Calon ketua murid perempuan tahun ini adalah Hermione Granger dari Gryffindor, Susan Bones dari Hufflepuff, Kesha Delacour dari Slytherin, dan Luna Lovegood dari Ravenclaw. "
Beberapa murid membelalakan matanya.
Luna Lovegood itu mengapa bisa menjadi calonnya?
Pertanyaan tersebut memenuhi isi ruangan.
Prof. Dumbledore mengeluarkan tongkatnya, " Sonorus... SILENCE! "
Dan aula pun diam, kembali memperhatikan, " Ketua murid perempuan tahun ini adalah, Kesha Delacour dari Slytherin. Wow, double Slytherin, " senyum Prof. Dumbledore.

Finishh! Wait for the next part 'kay?(;

How was it? Bagus ga? Comment please!
Once again, gaada niat ngejelekin salah satu karakternya Harry Potter!
No offenseee!

Comment ditunggu~

-Charlene

Hi, I'm Violetta

Hai semua~~
Namaku ....................
Gak usah disebutin, okay?
Panggil aku Violetta aja.. Mau yang singkat?
Vio boleh, Violett boleh, Letta boleh, apa ajalah.
Aku merupakan orang yang menulis fanfic, screenplay, dkk pertama kali.
Yeap.! Bisa dipilang aku inspirator dari Charlene, Celia, dan Jeannette.
I SHIP DRAMIONE...!!
Yeah..! Aku bener-bener suka ama Draco Malfoy >< Hermione Granger
Pernah nyoba bikin cerita Dramione, tapi di tengah jalan S.T.U.C.K..!!
Nyebelin ga sih? Iya, banget..!
Okay, stop curcolnya..!
Yang penting aku dkk suka nulis cerita.
I hope all of you enjoy our stories and.., we can't accept flame...
Don't know flames?
Ejekan nancep = ='
Okay, E.N.J.O.Y


~Violetta

Rabu, 01 Februari 2012

Hai! Gue Jeanette:) seneng yah bisa disini haha kayaknya sih kita ga cuma ber-4 aja kalo gasalah Karin juga ikutan masuk tapi sih belom pasti oke! Gue mau pastiin disini pasti yang bikin cerita seru kayak lope-lopean serta dunia khayalan yang pasti yang nulis Celia,Charlene,dan Violetta dan Gue?kalo ga korea gitu fanfic yah pasti horor udah dulu yah kayaknya udah ada cerita yang masuk wkwkwk kalo gue ngenalin diri lebih jauh entar dikira narsis :* love


xoxo:*

Fall in Love With Half - Veela

Readers, ini fanfic dari Harry Potter.  Authoress Violett dan Chalene itu Pottermoore(;
Karena ini cerita pertama jadi kita masih pakai nama-nama sendiri.  Semoga readers suka~

~First Part~

" Tapi, kalian tak boleh memberi tahu siapapun.  Oke? " ujar seorang pemuda tampan di Ruang Rekreasi Slytherin.
Keempat temannya mengangguk antusias.
" Baiklah, aku menyukai Kesha Delacour, " Blush..  Rona merah menjalar ke pipi pemuda itu.
" Tak mungkin! " Seru Blaise tak percaya.
" Draco, serius kau?! " Vincent bertanya untuk memastikan.
" Kalau iya? " Tanya Draco balik.
" Itu keren! " Seru Gregory.
Theo sempat berpikir lalu membelalakan matanya,
"Kau jatuh cinta pada seseorang?! "
Sebelum Draco sempat menjawab, gadis berambut hitam ikal menyambar halus, " Benarkah Draco jatuh cinta?"
Draco membalikan badan.  Gugup namun ditutupi wibawanya ia berkata, " Exactly! "
" Kau percaya Kesha? God of Sex ini jatuh cinta! " seru Gregory.
Kesha duduk di samping Draco dan itu membuat rona merah di pipi Draco terlihat jelas, " Ya, aku percaya. "
Ujarnya sambil tersenyum, " Semua orang pasti mempunyai perasaan kan? Walaupun Voldemort sekalipun... "
Vincent mengangguk, " Ah, ya, benar... "
Draco terlihat gugup, keringat bercucuran meskipun udara di bulan November dingin.
Kesha menoleh ke arah Draco, " Kau kenapa, Draco? "
Draco balas menoleh, " Kenapa apanya? "
" Kau bercucuran oleh keringat.  Ada masalah apa? "
" Tak ada... "
" Accio handkerchief, " ujar Kesha.  Lalu sebuah sapu tangan terbang dan ditangkap oleh Kesha.  Ia menyeka keringat Draco dengan sapu tangannya.  Keringat Draco semakin bercucuran.
Blaise dan Theo terkikik melihatnya.
" Diam kalian berdua! " Seru Draco tajam.
Ia bersender ke sofa sementara Kesha terus menyeka keringatnya.
" Sebenarnya, ada apa, Draco? " Bujuk Kesha.
" Aku gugup saja.. "
Kesha mengerutkan kening, " Mengapa bisa? "
" Pemilihan Ketua Murid besok, " ujar Draco cepat, " Aku tak tau akan terpilih atau tidak... "
Kesha tertawa kecil, " Oh, itu masalahnya? Optimis saja, okay? Aku juga tetap optimis meskipun sainganku Si Kutu Buku Hermione Granger. Relax, okay? "
Draco mengangguk pasrah.
Kesha melihat arlojinya, " Oh, aku mau tidur, night Draco.. Night, guys.. Simpan saja sapu tanganku, Draco," Dan Kesha beranjak pergi.
Setelah Kesha masuk ke dalam ruangan perempuan, Blaise berseru, " Wuoh! Sapu tangan Half - Veela! Beruntung sekali kau, mate! Munggkin saja kau mendapat kehormatan untuk berjodoh dengan 'Manzer' itu, Drake! "
Draco memutar bola matanya, " Itu sudah terlihat jelas di depan mata, Blaise.  Tak akan ada yang mau menolak The Cassanova.. "
" Mulai lagi, " Desah Vincent.
Draco menatap tajam temannya, " Aku seorang Malfoy. "
" Ampun, Tuan Muda Malfoy, " ujar Vincent dengan innocent face.

> AT NIGHT THE DAY AFTER @ GREAT HALL <

Tunggu second part ya(; gimana ceritanya? Bagus? Please comment!

Disini kita gak ada niat buat ngejek salah satu character Harry Potter, Authoress Violett and Charlene suka semua char kok! Ini cuma di ceritanya aja karena kita fokus ke couple Draco and Kesha(:
No offenseeee!

Ditunggu commentnya;)

-Charlene

Introducing Charlenee!

Heey i'm Charlene(;
Aku yang mulai nulis paling akhir hehe~
Disini yang mulai nulis pertama kali itu Violett
Terus aku yang pertama kali baca cerita buatannya\m/
Jadi inspiration kita tuh Violett(;
Cerita-cerita kita belum bagus
Tapi semoga (kalo ada) readers suka ya~
Kalau readers mau kritik, langsung comment aja yaa
We really appreciate your critics and suggestions(;
The first story is going to be Authoress Violett's
Hope you guys like it :) xx
ohya and thanks to Arisato-kun for helping us making our blog~


                                                                                                                        Best wishes <3 ,

                                                                                                                         Charlene ;) xx