Screenplay from Violetta :D
Enjoy
Di kamarnya, Clare sedang bersiap-siap untuk pergi ke pesta pernikahan seseorang yang spesial.
Semua orang di Kota New York diundang, sekalipun kalangan bawah.
Clare hidup serba kecukupan.
Ia kaya, cantik, dan pintar.
Namun, tak ada yang sempurna di dunia ini, bukan?
Teman-teman, orang-orang, bahkan saudaranya sendiri pun membencinya.
Mereka menganggap gadis berambut pirang itu terlalu berani, terlalu pintar, terlalu cantik, terlalu,.. sempurna.
Padahal tidak.
Sikap orang tuanya lebih ke repressive daripada parcipatoris.
Jika saja Clare tak bisa mendapatkan nilai lebih dari 90, maka Clare akan dibentak dan dikurung di kamar oleh kedua orang tuanya. Sakit, bukan?
Cara orang tua Clare berbicara padanya juga seperti membentak atau menyuruh.
Kasar, seperti tak ada kelemah lembutan untuk seorang gadis manis berumur 12 tahun.
Ia sangat tertekan dengan situasi ini.
Tak ada orang yang mau berbicara dengannya, kecuali itu sangat perlu.
Hanya Tuhan-lah ia mencurahkan semuanya.
Tak ada yang lain. Hanya Dia yang mengerti.
"Clare, bisa cepat sedikit tidak?" seru - atau bisa dibilang - bentak ibunya dari bawah.
"Iya, Mom.." ujar Clare. Ia sudah terbiasa diperlakukan seperti ini.
Clare berjalan turun ke bawah.
Ia terlihat memukau dengan mini-dress hitam dan rambut pirang platinum yang ia kuncir kuda.
High heels hitam terpasang di kakinya.
Supir membukakan pintu mobil limusin agar Clare bisa masuk.
Lali, Jones's Nuclear Family + supir, tentunya, berangkat ke pesta pernikahan orang itu.
Sesampainya mereka di pesta yang megah itu, teman-teman dan saudara Clare melirik sinis terhadap Clare.
Sementara gadis berwajah imut itu hanya tertunduk.
"Clare, pergilah dan jangan mempermalukan kami atas tindakan cerobohmu itu!" Desis ayahnya bahaya.
Clare berjalan anggun ke sisi kanan pesta pernikahan dan menatap ke luar jendela,'Malam hujan ini mengerti sekali isi hatiku,' batinnya gusar.
"KYAAAAA.....!!!" Teriak gadis-gadis di pesta pernikahan itu. >HISTERIS<
Clare terlonjak kaget. Ia membalikan badannya dan..,
Kejutan untuk Clare Ginevra Jones.
Orang spesial tersebut ternyata mengundang Greyson Michael Chance sebagai salah satu bintang tamu di acara pernikaha royale itu >Aw aw aw... Greyson~<
Clare hanya tersenyum geli melihat tingkah laku gadis-gadis yang caper terhapadap Greyson.
Ia membalikkan tubuhnya lagi untuk melihat cuaca suram malam itu.
Clare sebenarnya fanatik terhadap Greyson, namun ia tidak ingin masuk ke gerombolan gadis-gadis freak itu dan dianggap mengganggu 'ritual' mereka.
Ia tak pernah berlebihan jika bertemu artis. Yup, cuek..
Selesai membawakan 3 lagu, yaitu Unfriend You, Waiting Outside The Lines, dan Home Is In Your Eyes, pemuda berambut cokelat tua itu turun untuk mengambil minum. Tepat saat Clare mengambil soda.
Clare hanya bersikap acuh tak acuh mendapati Greyson ada di sebelahnya.
"Kyaaa...!! Greysooon...!" Teriak para gadis - lagi.
Greyson hanya menyunggingkan senyum menawannya >eaaaa<
Clare akan berjalan menuju ke tempat ia tadi merenung ketika rival terbesarnya, Rbecca Chase, memanggilnya.
"Hei, kau! Clare Jones, kemari!" Serunya.
Dengan terpaksa Clare memutar badannya dan melihat Rebecca sudah berdiri di samping Greyson.
"Fotokan aku dengannya!" perintah Rebecca.
Clare mengambil kamera Rebecca.
Ia merasa jantungnya berdetak cepat saat mendekati Greyson.
Ia hanya tersenyum tipis pada crush-nya itu.
Greyson membalasnya dengan senyuman dan membatin,'Makhluk cantik apa yang ada di depan mataku?'
"Ready? Three, two, one..."
CKREK
Clare mengambil gambar mereka berdua.
Rebecca mengambil kameranya dari tangan Clare kasar dan pergi meninggalkannya tanpa mengucapkan sepatah kata apapun.
Clare berjalan kembali ke tempat tujuannya sambil membawa sodanya.
Greyson mengikuti gadis itu dari belakang dan nyaris mengejutkan Clare ketika ia menyapanya,"Halo."
"Uhuk.. Uhuk..." Clare tersedak karena terkejut.
"Oh, I'm so sorrry.. I didn't mean, though.."
"No, it;s okay. I gotta go. Uh, bye," ujar Clare sambil memutar badannya.
Namun Greyson menahan pergelangan tangan Clare,"No, don;t!"
Clare menghela nafasnya berat,"Bukan bermaksud untuk kasar, Greyson. Namun aku tidak mau tambah dibenci oleh mereka jika aku mengenalmu lebih baik daripada mereka."
"Maksudmu?"
"Apa pendapatmu tentang diriku? Uh, secara fisik.."
"Kau cantik dan manis. Mungkin pintar.."
"Itu dia!"
"Err... Apa kau mencoba untuk berkata bahwa mereka membencimu karena kau cantik, manis, dan pintar?"
"Ya," Clare melanjutkan,"Dan tidak."
"Aku benar-benar tak mengerti.."
That's all for part 1, guys!
Promote, please
And don't forget critics or suggestioons.. No flames!!
~Violetta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar