Sabtu, 25 Februari 2012

Voice

wkwkwk sorry ya Guys,Gue kelamaan posting lagian gue banyak kerjaan sorry karena permintaan teman-teman gue yang cantik nan jelita serta Ira si kutukupret gue bikin ini sekarang! waktu gue lagi sakit perut baik kan Gue?lagi sakit perutnya masih sayang sama kalian semua hehe gue gituloh:3

'Voice' 
Di ruang Osis~
"Masa di awal tahun 2012 kita ga ngapa-ngapain-_-" kata Andreas kesel 
Andreas adalah ketua Osis 'VIP School'
" camping?ga ada alesan kan..huh..apaan ya? " kata Vanila 
" Ada Van...temanya 'Menyambut datangnya 2012' aja " kata Jean bersemangat
" Okeh..biar Gue sama Jean yang ngurus " kata Micha ikut-ikutan 
Didalem kelas~
" Jean ini digimanaiin? " kata Minji teriak-teriak 
Minji berteriak karena dia ga mengerti soal matematika,tapi Jean hanya diam tiba-tiba Lius datang dan memeluknya 
" Jean jangan terlalu dipikirin soal camping itu.." kata Lius lembut sambil menatap Jean 
" Enggak Li,Aku ga mikirin camping itu tapi mikirin Kamu " kata Jean 
" Hah?mikirin Aku?ngapain?Aku emang ganteng sih tapi kan Aku ga bakal selingkuh " kata Lius dengan gaya sok keren 
" Enggak ih,Aku takut kejang Kamu kumat tau! " kata Jean 
" Kejang?trauma oh..gapapa gausah dipikirin " kata Lius 
" Jujur sama Aku,waktu itu Kamu ngomong ada hantu cewek yang gangguin Kamu..." Jean belum selesai berbicara 
" Namanya juga Aku kalau trauma yah omongan kacau semua " kata Lius 
Sampai 1 jam Guru belum masuk ke kelas~
" Kamu bikin Guru ini ga dateng ya?parah banget sih~ " kata Jean 
" Hahahahahahah...kok tau?males sih ngeliat mukanya enakan muka Kamu " kata Lius 
Micha jalan ke depan kelas dan ngomong 
" Guys,kerumah Gue besok.Gue anniv sama Techa :D " kata Micha sumringah 
" Lo anniv Bro?weh selamat yo! mana PA? " kata Lius 
" teennggggggg..." Bel berbunyi saatnya pulang mereka semua keluar dari ruang kelas 
Didepan loker,Micha & Lius sedang memukuli Awan anak osis yang cupu 
" sshhhttt....udah-udah kasian " kata Techa yang tiba-tiba dateng 
tiba-tiba Techa menarik baju Micha dan menciumnya 
" Lo berdua yah-_-hadeh ada gue woy?halo? " kata Lius ngambek
tiba-tiba Lius ngeliat Ica yang lagi jalan sama Marsha 
" Marsha?Kamu disini? " kata Lius 
" heh.,..Marsha?Aku jean ngomongnya pake Aku-Kamu lagi " kata Jean 
 Ica nabok kepala Lius dan pandangan Lius berubah yang tadinya Marsha jadi Jean 
Ica sama Jean pergi 
" Jean.." kata Lius 
Di kamar Jean mereka berbicara sambil mengrol rambut 
" Marsha..Marsha mulu kenapa coba? " kata Jean marah-marah 
" Emang Lo ga curiga? " kata Ica
" Curiga?curiga emm..iyasih Ca " kata Jean 
" Lo gatau.." Ica belom selesai ngomong 
" Ini tuh ga kayak film horror yah Ca please.." kata Jean 
"tapi jangan-jangan yah mereka selingkuh " kata Ica excited banget 
Handphone Jean berbunyi dan di layar tertulis " Lius<3 " 
" Halo?Jean please jangan ditutup ini Gue Micha.." kata Micha gelagapan 
" loh?Lius mana? " kata Jean 
" Kambuh.." kata Micha 
" Disekolah? " kata Jean 
" iya.." kata Micha 
Jean langsung turun ke lantai 3 dan lari-lari ke kamar Lius dan Micha,tapi pas dia lagi lari-lari dia denger suara orang nyanyi di ruang orkestra dia pikir ga mungkin jam 9 malem masih ada orang latihan di ruang orkestra.langsung Jean masuk ruang orkestra
" Halo? " kata Jean 
Jean masuk ruang orkestra yang gelap dan sepi,terlihat kursi-kursi yang sudah bolong dan banyak darah,Jean mengambil handphone niatnya untuk menerangi jalan karena sangat gelap tapi saat dia menyalakan handphone malah terlihat wanita yang duduk membelakangi dia,dia takut dan mulai menangis dan menyebut nama Lius karena saking takutnya tiba-tiba gadis itu menghadap Jean dengan baju yang berdarah-darah,rambut panjang sepinggang,dan senyum yang mengerikan.Ia terus mendekati Jean dan mendorong Jean sehingga kepalanya terbentur kursi dan berdarah.

To be Continued {}
-Jeanette Violin Christopher-

Senin, 20 Februari 2012

Fall In Love With Half-Veela

Part 4

"Kau tau.. Aku menyukaimu," ujar Cormac frontal.
Perasaan Kesha tak enak, "Baiklah.."
"Maukah kau menjadi kekasihku?"
"M-maaf, namun aku sudah menyukai orang lain.."
Cormac menoleh ke arah Kesha, "Meskipun aku memaksa?"
Kesha mengangguk.
~WARNING
Cormac mendekat ke arah Kesha. Gadis itu mundur lalu mengeluarkan tongkatnya, namun ditepis oleh Cormac. Kesha berusaha mengambil tongkat itu. Cormac lebih cepat, ia menarik pergelangan Kesha lalu menindih tubuh gadis itu dan menciumnya ganas.
Kesha berteriak keras saat pemuda itu menciumnya, mendorong pemuda Gryffindor brengsek itu.
Cormac melepaskan ciumannya, "Bersedia menjadi kekasihku?"
"Uuuuurggghhh.... Tidak! TOLONG....!!!"
Cormac kembali mencium Kesha ganas. Tangan Cormac menelusuri tubuhnya dari luar.
Draco, yang kebetulan sedang berjalan melewati Black Lake, mendengar teriakan Kesha.
Ia segera berlari dan betapa terkejutnya ia melihat Cormac melakukan hal itu terhadap Kesha.
Ia mengeluarkan tongkat Hawthorn-nya dan meneriakkan ke arah Cormac, "Reducto..!!"
Cormac terpental jauh.
Draco menarik lengan Kesha. Gadis tersebut memeluknya erat dan menangis kencang.
Draco sedikit menghiburnya.
"McLaggen, apa yang baru saja kau lakukan terhadapnya?!" Geram Draco, mata kelabunya benar-benar memancarkan kebencian yang tak ada ampun.
"Aku hanya memaksanya menjadi kekasihku.."
"BRENGSEK...!! Potong 50 poin dari Gryffindor karena telah melecehkan Ketua Murid Putri!"
Draco mengambil tongkat dengan bahan inti sehelai rambut Veela dan memberikannya pada Kesha yang masih menangis dalam pelukan Draco.
Draco mengajak Kesha masuk.
Pemandangan tersebut mengundang perhatian murid-murid.
Ia lalu membawa Kesha ke Madam Pomfrey dan membaringkannya di salah satu tempat tidur.
"Ada apa Mr. Malfoy? Ms. Delacour?" Tanya Madam Pomfrey.
Sebelum Draco memulai penjelasannya, Daphne, Theo, Blaise, Vincent, dan Gregory lari tergopoh-gopoh dan berseru kompak, "Ada apa?!"
"Baiklah, akan kujelaskan," ujar Draco, "Ingat saat McLaggen mengajak Kesha ke Black Lake? Nah, ternyata McLaggen menginginkan Kesha menjadi kekasihnya - dan tentu saja Kesha menolak. Siapa yang mau dengan lelaki brengsek, damn, sh-"
"Draco!" Seru teman-temannya.
"Yea.. Yea.. Lalu, McLaggen melecehkan Kesha secara seksual, namun untungnya tidak terlalu 'jauh'"
Kesha kembali menangis. Anak-anak Slytherin yang baru mendengar kabar dari Draco itu membelalakan matanya kaget.
Madam Pomfrey menggeleng-gelengkan kepalanya, "Ms. Delacour, kau memang harus diperiksa."
Kesha hanya mengangguk lemah.
Sementara itu, Professor McGonagall heran karena poin asramanya berkurang banyak. Ia mencari Draco Malfoy dan menemukannya di Hospital Wing.
"Mr. Malfoy, mengapa poin asrama Gryffindor terkurangi 50 poin?"
Draco dengan malas menceritakan kembali kejadian tersebut.
Professor McGonagall membelalakan matanya, raut wajahnya tegang dan itu menandakan bahwa ia sedang dalam marah besar.
Professor McGonagall berjalan kaku dan berat keluar dari ruangan untuk mencari Cormac.
'Mati kau, McLaggen,' batin Draco senang dalam hati.
Selesai diperiksa, Kesha disuruh menginap selama sehari untuk memulihkan.
Anak-anak Slytherin itu berbincang-bincang sampai sore.
"Kesha, kami kembali ke asrama, ya?" ujar Daphne.
"Fine.."
"Bye," ujar mereka minus Draco.
Kesha mengerutkan dahinya, "Kau tak kembali?"
Draco tersenyum, "Tidak, aku menunggu kau tidur saja.."
"Walaupun aku tidur malam?"
"Yeap, aku akan menunggumu.."
Kesha tertawa kecil, "Baiklah, Tuan Muda Malfoy.."
Draco mengangkat salah satu alisnya.
"Tersinggung?" ujar Kesha seraya memperhatikan kelakuan Malfoy Jr. itu
"Kinda," Draco mengangkat bahunya.
"Maaf.."
"Yeah.."
Hening. Tak tau apa yang mau dibicarakan.
"Jadi.." ujar Drao memulai pembicaraan, "Bagaimana hasilnya?"
"Hahaha.. Lumayan - maksudku - bagus. Aku tak hamil."
"Syukurlah.."
"Yeah.. Oya, tentang orang yang kausuka.. Boleh kutau siapa gadis yang beruntung itu?" Tanya Kesha sambil tertawa.
Draco terlihat menimbang-nimbang, "Suatu saat nanti, kau pasti akan tau.."
"Kay.."
"Dan apa kau punya crush?" Tanya Drao.
"Ya, aku punya.."
"Boleh kutau siapa itu?"
BLUSH, rona merah malu tertera jelas di pipi gadis itu, "Nanti kau juga akan tau.."
Draco mengangkat tangannya, "Alright. Fair enough.."
Mereka berdua tertawa. Memang terlihat canggung, namun terdengar meyakinkan.
"Kau tak lapar?" tanya Kesha pada Draco, mengingat sudah waktunya makan malam.
Draco memutar bola matanya, "Sudah kubilang, aku akan menemanimu sampai kau tidur.."
"Haruskah?" Kesha mengangkat salah satu alisnya.
Draco mengangkat bahunya tanda tak tahu.
"Berarti tak harus," ujar Kesha cepat.
"Tidak! Itu harus..!" sergah Draco.
"Adakah peraturannya?"
"Tidak ada," balas Draco dengan innocent face.
"Nah, berarti tak harus.."
"Katakan harus atau akan kucium kau di Aula besok..!" Desis Draco.
Kesha memicingkan matanya, "Mengapa harus cium?"
"Karena itu kata pertama yang ada dalam pikiranku.."
Kesha menyeringai jahil, "Kau mau menciumku, ya?"
"Tidak!" Bantah Draco.
"Ya!"
"Tidak!"
"Ya!" Seringai Kesha bertambah
"Tidak..!"
"Tidak!" Kesha membalik pernyataan.
"Ya!" Draco terjebak, ia menutup mulutnya dengan kedua tangannya.
"Ha! Kena kau!" Seru Kesha sambil tertawa.
Draco mengerutkan keningnya, "Aku tadi terjebak.. Jawabanku sebenarnya tidak.."
"Yea, benar," ujar Kesha sarkastis.
Madam Pomfrey lalu kembali memeriksa Kesha.
"Hmm.. Bagus. Ms. Delacour, kalau kau ada tugas hari ini kau boleh lakukan. Keadaanmu pulih dengan cepat, mungkin karena darahmu yang spesial," senyumnya ramah.
"Terima kasih, Madam. Aku ada tugas patroli malam ini," Dan Kesha beranjak dari tempat tidurnya, diikuti Draco.
"Sudah kubilang darahmu spesia," Sambar Draco ketika mereka mulai berpatroli.
"Biasa saja. Sudahlah, tak bisakah kita membicarakan hal lain?"
"Fine, kalau itu maumu.."
Hening sejenak..
"Draco," ujar Kesha, "Bolehkah kutanya sesuatu yang agak pribadi?"
"Apa itu?"
"Berapa gadis yang telah melakukan 'hubungan' denganmu sampai-sampai kau dijuluki God of Sex?"
Draco mengerutkan keningnya, "Kau serius akan bertanya seperti itu?"
"Ya, namun kalau kau merasa tak nyaman tak apa."
"Sekitar 5 atau 7 gadis, " Ujar Draco dengan wajah datar.
"Wow," gumam Kesha.
Draco menyeringai jahil, "Kau mau mencoba, ya?"
Kesha mengangkat salah satu alisnya, "Serius kau?"
"Mungkin saja.."
"Pfftt... Aku tak akan menurunkan reputasiku demi melaku - Kyaa...!!"
kesha nyaris terpeleset di tangga menara utara. Untungnya, Draco memegang pinggang Kesha dan menahannya agar tidak jatuh.
Wajah Draco dan kesha hanya berjarak 3 cm.
Mereka saling bertatapan, rona merah terbersit di pipi kedua belah pihak.
Kesha melihat Draco memejamkan matanya.
Gadis itu menelan ludah, mengambl hipotesis yang akan dilakukan crush-nya...

TBC..!
Jelek, ya? Maaf.. Nih, yang promo blog ini, akan gue kasih satu cerita khusus buat lu.. Syaratnya, join ke blog ini, promo ke banyak situs, dan lapor berapa banyak promo yg telah lu lakuin.. Couplenya terserah lu seandainya itu romance
~Violetta

Senin, 06 Februari 2012

Voice


“ Voice “
Gue akan ngenalin pemeran utamanya karena kan banyak banget pemainnya oke?cekidot!
Lius Atmajaya
Lius itu anak yang punya sekolah VIP dia adalah orang terkaya di Indonesia,dia pacar Jean orangnya sih baik,ganteng,romantis,baik,perhatian,setia,cool banget tapi ada yang orang ga banyak tau kalo dia itu punya trauma yang kalau dia inget bisa bikin dia nyeremin banget dan yang bisa ngendaliin Jean doang,,orangtuanya pun ga tau kalo Lius punya trauma kayak gitu
Jean Natalia Zefanya
Jean osis sekolah yang cantik,kaya,lucu,populer,bisa main alat musik apapun,dan suaranya bagus dia punya pacar yah Lius itu dia sih orangnya baik,romantis,pengertian dan dis sih katanya orangtuanya mafia gitu deh tapi gatau juga hahaha
Clarissa Amira
Namanya Clarissa tapi panggilan nya Ica,dia sahabatnya Jean orangnya baik,lucu,kaya,cantik,dan pinter dance dia banyak disukain cowo tapi sayangnya semua cowo yang nembak dia ditolak termasuk Andre anak kepala sekolah dan Gue gamau kasi tau siapa ‘Andre’ karna dia bukan pemain utama oke?
Micha Michael
Micha ( baca:Mike ) dia anak basket,sahabat Lius anaknya Keren,kece,playboy,gayanya slenge-an punya pacar Techa tapi sih sebelumnya sih dia pernah jadian sama Jean tapi Cuma 3 minggu dan mereka putus secara baik-baik
Techa Natasya
Techa anak chealeader yang imut,lucu,baik,dan banyak maunya banyak anak cewe yang sebel sama dia tapi sebenernya dia baik dan perhatian banget sama orang lain
Marsha Anastasia
Marsha anak cantik yang jago nyanyi dan dia pernah selingkuh sama Lius 

Gue kenalin dulu yah siapa aja pemainnya abis itu baru gue cerita :) 

Sabtu, 04 Februari 2012

oke permintaan gue yang kedua

Gue gamau jadi Aslan enakan jadi Jasmine :)

pengeditan oke?

hai Gue Jeanette..pasti Lo semua udah tau
yang pertama gue pengen gue edit tulisan Vio bilang "jeanette kepo" dan gue merasa direndahkan *asik gue ga kepo oke?dan kedua dia bilang Gue,Aslan..oke Gue tau Gue singa tapi jangan Aslan gimana kalo Gue Alice in wonderland?haha kalo enggak Gue jasmine ituloh yang pacarnya Aladine wkwk oke udah dulu yah bye:*

The History of Violene Lianette

Readers sekalian penasaran tentang history kita gak?
Yeah, inspratornya memang Violetta.
Yang ke dua ampe ke empat nulis berturut-turut itu Celia, Jeanette, dan Charlene.
Tapi, kalian tau gak kalo history ini berharga banget buat kita dan tanggal pembuatan blog ini kita jadikan hari jadi Violene Lianette.
Here it is..!

Violetta waktu itu lagi seneng baca fanfiction.net yang pairingnya Dramione. Nah, di situlah muncul sebercak ide untuk ngebikin Dramione love story dimana tengah jalan S.T.U.C.K.
Pertama kali yang ngebaca Dramione itu Charlene terus akhirnya Celia ngikut eh, Jeanette kepo.
Waktu lagi nulis buku ke-2 nih, Celia ngikut bikin juga tentang karakter buatannya sendiri ato bisa dibilang Screenplay.
Berselang Violetta nulis buku ke-3 ato ke-4 Jeanette ngikut bikin horror story, tapi screenplay. Charlene katanya pengen copy cerita Fall In Love With Half-Veela punya Vio jadi ia catet di notebooknya.
Nah, di bulan Januari tanggal sekian, Vio, Jeanette, dan Celia maksa Charlene buat bikin cerita. Charlene stuju aja. Jadilah mereka bertiga nulis cerita gara-gara Violetta.
Kita berempat paling seneng waktu pelajaran IPS. Kenapa?
Di kelas itu kita bisa nulis cerita tanpa dicurigai guru.
Guru ngira kalo kita lagi nyatet penelasan padahal lagi nulis cerita (adik-adik HARAP ditiru di rumah)
Nah, kalo cerita kita udah selese atau udah dilanjutin, kita berempat akan tukeran buku.
Kita baca cerita masing-masing terus kita kasih feedback, dkk.
Dan tibalah saat yang paling seru ketika Celia dan Charlene kepengen kita punya situs tersendiri. Akhirnya, saudara Charlene ngebuat blog ini sementara nama Violene Lianette merupakan usul dari Celia.
Oh, ya. Untuk info aja..
Violetta suka nulis romance, pairingnya Kesha >< Draco atau Hermione >< Draco
Celia suka nulis apa aja sesua moodnya :D
Jeanette suka nulis horror atau Korea
Charlene lebih ke romance fairytale
Violene Lianette juga punya nama samaran lain, tapi pake karakter di film-film.
Violetta = Hermione Jean Granger (Mud Blood --')
Celia = Lavender Brown (Penggosip)
Jeanette =Princess Jasmine (Imut - item mutlak-)
Charlene = Lucy Pevensie (Childish --')
Dan mungkin segini aja history-nya ya?
Enjoy...
We love you <3

Fall in Love With Half- Veela

Readerss~ Part 3 ya sekarangg
Smoga sukaaa:3

Meja Slytherin kembali bersorak-sorai.
Rona merah menjalar ke pipi gadis setengah-veela itu. Ia maju ke depan dan menjabat tangan Prof. Dumbledore.
Kesha membungkuk anggun sambil tersenyum, gadis itu juga menjabat tangan Draco.
" Karena terjadi pertukaran pelajar antar asrama, maka prefek dan ketua murid tidak memakai ruang rekreasi masing-masing. Mereka akan memakai tempat dimana mereka ditempatkan. Yaitu, di Ruang Rekreasi asrama mereka yang baru sebagaimana telah saya sebutkan orang-orang yang pindah tadi, " ujar Prof. Dumbledore di balik kaca mata separuh bulannya.
Di meja Gryffindor, terlihat anak-anak perempuan berbisik ria dan jawabannya tentu Draco Malfoy. Sementara itu para lelaki di Gryffindor ikut dalam pebincangan seru dan tentu jawabannya Kesha Delacour.
> Dormitory Room of Gryffindor <
Kelima anak Slytherin yang ditukar menuju ke Ruang Rekreasi Gryffindor.
Setelah mereka menyebutkan kata kunci mereka masuk. Sambil membawa koper-koper mereka, Ruang Rekreasi mendadak sunyi, melihat 'tamu baru' mereka.
Selesai menaruh koper-koper mereka, ruangan tetap sepi. Maka dari itu Draco menyaut tajam, " Apa lihat-lihat? Mau kupotong poin asramamu? "
" Tapi, ini asramamu juga, " ujar Cormac.
" Peduli apa? " Balasnya cuek, " Asrama tempat dimana darah pengkhianat dan darah lumpur tinggal! "
" Jaga mulutmu, Malfoy! " Seru Seamus marah.
" Cih, darah campuran.. Kotor.. "
Kesha menarik pergelangan tangan Draco, " Draco, sudahlah. Tak bisakah kita bekerja sama dengan mereka?"
Beberapa anak Gryffindor mengangguk, menyetujui pertanyaan Kesha.
" Kau membela mereka? " Tanya Draco.
" Tidak, aku hanya mau situasi tak tegang seperti ini, " Kesha menggeleng.
Dracomemutar bola matanya, " Baiklah. " Kalau saja Kesha seorang yang biasa di mata Draco, pasti dia akan mengelak lagi.
Mereka pun menjalani situasi dengan lumayan baik meskipun masih ada ledekan dari kedua pihak.
Kelima anak Slytherin duduk di sofa depan perapian.
" Oh, ya, selamat untuk kalian berdua, berhasil ngantongin jabatan ketua murid, " ujar Daphne.
" Thanks," jawab kedua pihak bersamaan.
" Aku mau membuat hot chocolate. Ada yang mau? " Tawar Blaise.
" Aku! " Serempak, keempat temannya berseru.
Blaise memutar bola matanya, " Baiklah, Daphne dan Theo, bantu aku! "
Draco mengerutkan kening, " Bagaimana denganku? "
" Kau Tuan Muda Malfoy, tak pantas untuk mengerjakan sendiri! "
" Oh, bolehkah Theo bertukar denganku? " Tanya Kesha.
" Untuk apa? " Tanya Theo.
" Yah, masa lelaki yang membuatkan minuman. Seharusnya kan aku dan Daphne yang membuat. Kalian tunggu di sini! "
" Ya, benar! " Timpal Draco.
" Maaf, Kesha, namun aku mau membuat hot chocolate ini dengan Blaise dan Theo, bye! " Seru Daphne sambil menarik pergelangan kedua lelaki itu.
Kesha menganga tak percaya. Draco melirik Kesha lalu tersenyum kecil, " Nanti ada lalat masuk, lho..."
Kesha dengan cepat menutup melutnya dan menunduk malu.
Keluarga Delacour memang diajar sopan santun tingkat tinggi, mungkin setara dengan keluarga Malfoy.
Hening sejenak. Draco benar-benar tak tau apa yang mau dibicarakan mengingat Kesha 'crush-nya'. Sementara Kesha, ia benar-benar tak ada ide apa yang mau dibicarakan.
" Jadi, " Draco memulai pembicaraan, " Apa kau ada hubungan darah dengan Fleur Delacour atau adiknya?"
" Ya, ada.. Dia sepupuku. Ayahnya kakak dari ayahku. Ibunya saudara jauh ibuku. "
" Ibumu Veela, kan? "
" Definetely... "
"Keren... "
Kesha mengerutkan kening, " Apa yang keren? "
Draco mengangkat bahu, " Unik saja... "

CKREK.. CKREK..

Colin Creevey memotret 2 Slytherin itu saat sedang berbincang.
"Apa yang kau lakukan? " Tanya Draco tajam, lalu berdiri.
Colin mundur selangkah, " Aku hanya memotret saja.. "
" Dan kenapa kau memotret kami? " Tatapan Draco dingin.
" M-mungkin aku bisa menemukan gosip baru... "
" Gosip baru?! " Draco pasti sudah menonjok anak itu kalau saja Kesha tidak menahan tangannya.
" Creevey, kami hanya berbincang biasa, jangan sebarkan yang tidak-tidak. Kau pasti tak mau jika ada yang melakukan itu padamu kan? " Tanya Kesha lembut.
Colin menggeleng.
" Nah, kami juga tak suka. Okay? "
Colin mengangguk, " Maaf. "
Kesha tersenyum lalu membiarkannya pergi.
" Terlalu baik, " gumam Draco.
" Salahkah aku jika berbuat baik? "
" Tidak, " sambar Draco.

> NEXT MORNING @ THE GREAT HALL <

"Draco, jangan lupa malam nanti kita ada tugas patroli, " ujar Kesha yang sekarang duduk tepat di depan Draco.
" No prob, " Balasnya.
Dilihatnya Blaise, Theo, dan Daphne tertawa jail.
" Apa kau tertawa? " Tanya Draco sewot.
" Tak ada, " balas Blaise.
Kesha sedang makan ketika seseorang menepuk bahunya.
Gadis itu menoleh, " McLaggen? "
" Yap.. Hei, Delacour, bisa temui aku di Black Lake setelah makan? "
" Why not? "
" Baiklah, akan kutunggu."
Kesha melanjutkan makannya. Sementara Draco merasakan gejolak-gejolak kecemburuan di dalam dirinya ditambah ia penasaran dengan apa yang mereka bicarakan.
Blaise yang mengetahui situasi sahabatny, membisikkan sesuatu, " Sabar, mate. Mungkin ini bukan waktumu... "
" Yeah, right... " Balasnya sarkastik.
Kesha menepati janjinya pada Cormac.
" McLaggen? Ada apa kau memanggilku kesini? "
" Duduklah, " ujarnya.
Kesha menurut, ia duduk di sebelah Cormac dan berjaga jarak.

FINISHH~~~

Tunggu part 4 yaa~ :3
Gimana? Lanjutannya bagus gak? Comment please!
No offenseee!
Yang part 3 ini lebih panjang dari yang lain hehe~ anggap bonus aja:3
Ohya, no copying ya please(:

-Charlene

Jumat, 03 Februari 2012

Because Of You, My Life's Getting Better

Screenplay from Violetta :D
Enjoy

Di kamarnya, Clare sedang bersiap-siap untuk pergi ke pesta pernikahan seseorang yang spesial.
Semua orang di Kota New York diundang, sekalipun kalangan bawah.
Clare hidup serba kecukupan.
Ia kaya, cantik, dan pintar.
Namun, tak ada yang sempurna di dunia ini, bukan?
Teman-teman, orang-orang, bahkan saudaranya sendiri pun membencinya.
Mereka menganggap gadis berambut pirang itu terlalu berani, terlalu pintar, terlalu cantik, terlalu,.. sempurna.
Padahal tidak.
Sikap orang tuanya lebih ke repressive daripada parcipatoris.
Jika saja Clare tak bisa mendapatkan nilai lebih dari 90, maka Clare akan dibentak dan dikurung di kamar oleh kedua orang tuanya. Sakit, bukan?
Cara orang tua Clare berbicara padanya juga seperti membentak atau menyuruh.
Kasar, seperti tak ada kelemah lembutan untuk seorang gadis manis berumur 12 tahun.
Ia sangat tertekan dengan situasi ini.
Tak ada orang yang mau berbicara dengannya, kecuali itu sangat perlu.
Hanya Tuhan-lah ia mencurahkan semuanya.
Tak ada yang lain. Hanya Dia yang mengerti.
"Clare, bisa cepat sedikit tidak?" seru - atau bisa dibilang - bentak ibunya dari bawah.
"Iya, Mom.." ujar Clare. Ia sudah terbiasa diperlakukan seperti ini.
Clare berjalan turun ke bawah.
Ia terlihat memukau dengan mini-dress hitam dan rambut pirang platinum yang ia kuncir kuda.
High heels hitam terpasang di kakinya.
Supir membukakan pintu mobil limusin agar Clare bisa masuk.
Lali, Jones's Nuclear Family + supir, tentunya, berangkat ke pesta pernikahan orang itu.
Sesampainya mereka di pesta yang megah itu, teman-teman dan saudara Clare melirik sinis terhadap Clare.
Sementara gadis berwajah imut itu hanya tertunduk.
"Clare, pergilah dan jangan mempermalukan kami atas tindakan cerobohmu itu!" Desis ayahnya bahaya.
Clare berjalan anggun ke sisi kanan pesta pernikahan dan menatap ke luar jendela,'Malam hujan ini mengerti sekali isi hatiku,' batinnya gusar.
"KYAAAAA.....!!!" Teriak gadis-gadis di pesta pernikahan itu. >HISTERIS<
Clare terlonjak kaget. Ia membalikan badannya dan..,
Kejutan untuk Clare Ginevra Jones.
Orang spesial tersebut ternyata mengundang Greyson Michael Chance sebagai salah satu bintang tamu di acara pernikaha royale itu >Aw aw aw... Greyson~<
Clare hanya tersenyum geli melihat tingkah laku gadis-gadis yang caper terhapadap Greyson.
Ia membalikkan tubuhnya lagi untuk melihat cuaca suram malam itu.
Clare sebenarnya fanatik terhadap Greyson, namun ia tidak ingin masuk ke gerombolan gadis-gadis freak itu dan dianggap mengganggu 'ritual' mereka.
Ia tak pernah berlebihan jika bertemu artis. Yup, cuek..
Selesai membawakan 3 lagu, yaitu Unfriend You, Waiting Outside The Lines, dan Home Is In Your Eyes, pemuda berambut cokelat tua itu turun untuk mengambil minum. Tepat saat Clare mengambil soda.
Clare hanya bersikap acuh tak acuh mendapati Greyson ada di sebelahnya.
"Kyaaa...!! Greysooon...!" Teriak para gadis - lagi.
Greyson hanya menyunggingkan senyum menawannya >eaaaa<
Clare akan berjalan menuju ke tempat ia tadi merenung ketika rival terbesarnya, Rbecca Chase, memanggilnya.
"Hei, kau! Clare Jones, kemari!" Serunya.
Dengan terpaksa Clare memutar badannya dan melihat Rebecca sudah berdiri di samping Greyson.
"Fotokan aku dengannya!" perintah Rebecca.
Clare mengambil kamera Rebecca.
Ia merasa jantungnya berdetak cepat saat mendekati Greyson.
Ia hanya tersenyum tipis pada crush-nya itu.
Greyson membalasnya dengan senyuman dan membatin,'Makhluk cantik apa yang ada di depan mataku?'
"Ready? Three, two, one..."
CKREK
Clare mengambil gambar mereka berdua.
Rebecca mengambil kameranya dari tangan Clare kasar dan pergi meninggalkannya tanpa mengucapkan sepatah kata apapun.
Clare berjalan kembali ke tempat tujuannya sambil membawa sodanya.
Greyson mengikuti gadis itu dari belakang dan nyaris mengejutkan Clare ketika ia menyapanya,"Halo."
"Uhuk.. Uhuk..." Clare tersedak karena terkejut.
"Oh, I'm so sorrry.. I didn't mean, though.."
"No, it;s okay. I gotta go. Uh, bye," ujar Clare sambil memutar badannya.
Namun Greyson menahan pergelangan tangan Clare,"No, don;t!"
Clare menghela nafasnya berat,"Bukan bermaksud untuk kasar, Greyson. Namun aku tidak mau tambah dibenci oleh mereka jika aku mengenalmu lebih baik daripada mereka."
"Maksudmu?"
"Apa pendapatmu tentang diriku? Uh, secara fisik.."
"Kau cantik dan manis. Mungkin pintar.."
"Itu dia!"
"Err... Apa kau mencoba untuk berkata bahwa mereka membencimu karena kau cantik, manis, dan pintar?"
"Ya," Clare melanjutkan,"Dan tidak."
"Aku benar-benar tak mengerti.."

That's all for part 1, guys!
Promote, please
And don't forget critics or suggestioons.. No flames!!

~Violetta

Fall in Love With Half - Veela

Readerss sekarang part dua yaa
Semoga sukaa :)xx

> AT NIGHT THE DAY AFTER @ GREAT HALL <

TING TING
Prof. McGonagall mengetuk gelas dengan sendok, meminta perhatian dari murid-murid.
Semua murid langsung berhenti bicara
>REST<
A : Di sini semua masih hidup! Kecuali pangeran-tanpa-hidung a.k.a You-Know-Who~
>FIN<
Prof. Dumbledore mengumumkan bahwa akan diadakan pertukaran antar-asrama. Gryffindor bertukar dengan Slytherin. Hufflepuff bertukar dengan Ravenclaw.
Murid-murid mendesah malas.
5 anak dalam masing-masing asrama akan ditukar.
Murid-murid pun menjadi bete gak bersemangat lagi.
" 5 anak Gryffindor yang akan ditukar adalah Hermione Granger, Ronald Weasley, Harry Potter, Ginny Weasley, dan Lavender Brown. "
Murid-murid Gryffindor dan Slytherin mengerang.
" Dan 5 anak Slytherin yang ditukar untuk ke asrama Gryffindor adalah Draco Malfoy, Blaise Zabini, Kesha Delacour, Daphne Greengrass, dan Theodore Nott.  Ah ya, satu lagi... Siswa yang ditukar tetap menyumbangkan poin bagi asramanya sendiri, " ujar Prof. Dumbledore
" 5 anak Ravenclaw yang akan ditukar ke Hufflepuff adalah Cho Chang, Roger Davies, Michael Corner, Luna Lovegood, dan Padma Patil. Sebaliknya 5 anak Hufflepuff adalah Susan Bones, Hannah Abbot, Ernie Macmillan, Cedric Diggory, Cynthia White. "
Hermione menahan amarahnya saat mengetahui bahwa ia pindah ke Slytherin. Di kepalanya sudah berngiang kata-kata Mudblood.
Harry dan Ron ingin membujuk Hermione, namun sadar jika mereka tetap diam situasi akan membaik daripada Hermione meledak.
" Oh, bagus.. Gryffindor! " ujar Draco sarkastik.
" Yeah, nightmare, mate.. " timpal Blaise.
Draco mendecak kesal.
" Ah, calon ketua murid laki-laki tahun ini adalah Cedric Diggory dari Hufflepuff, Michael Corner dari Ravenclaw, Cormac McLaggen dari Gryffindor, dan Draco Malfoy dari Slytherin, " ujar Prof. Dumbledore.
" Dan ketua murid laki- laki tahun ini adalah Percy Weas- Loh? " Prof. Dumbledore mengerutkan kening karena Percy Weasley sudah lulus.
Tiba - tiba, Prof. McGonagall datang dengan kertas di tangannya. Ia memberikannya pada Prof. Dumbledore lalu membisikkan sesuatu ke arahnya. Prof. Dumbledore mengangguk mengerti.
" Maaf anak-anak. Kesalahan teknis, " ujarnya sambil tersenyum, " Dan ketua murid laki-laki tahun ini adalah.., Draco Malfoy dari Slytherin! "
Meja Slytherin bersorak-sorak gembira. Draco tak dapat mendengar apapun, kecuali satu suara lembut namun terdengar jelas : Kesha Delacour.
"Selamat, ya? Maka itu, selalu optimis! "
" Silahkan maju, Mr. Malfoy, " pinta Prof. Dumbledore.
Draco maju dan menjabat tangan Prif. Dumbledore karena profesor tersebut yang lebih dulu mengulurkan tangan atau disebut juga TERPAKSA.
" Jika ada ketua murid laki-laki maka harus ada ketua murid perempuan, " ujar Prof. Dumbledore, " Calon ketua murid perempuan tahun ini adalah Hermione Granger dari Gryffindor, Susan Bones dari Hufflepuff, Kesha Delacour dari Slytherin, dan Luna Lovegood dari Ravenclaw. "
Beberapa murid membelalakan matanya.
Luna Lovegood itu mengapa bisa menjadi calonnya?
Pertanyaan tersebut memenuhi isi ruangan.
Prof. Dumbledore mengeluarkan tongkatnya, " Sonorus... SILENCE! "
Dan aula pun diam, kembali memperhatikan, " Ketua murid perempuan tahun ini adalah, Kesha Delacour dari Slytherin. Wow, double Slytherin, " senyum Prof. Dumbledore.

Finishh! Wait for the next part 'kay?(;

How was it? Bagus ga? Comment please!
Once again, gaada niat ngejelekin salah satu karakternya Harry Potter!
No offenseee!

Comment ditunggu~

-Charlene

Hi, I'm Violetta

Hai semua~~
Namaku ....................
Gak usah disebutin, okay?
Panggil aku Violetta aja.. Mau yang singkat?
Vio boleh, Violett boleh, Letta boleh, apa ajalah.
Aku merupakan orang yang menulis fanfic, screenplay, dkk pertama kali.
Yeap.! Bisa dipilang aku inspirator dari Charlene, Celia, dan Jeannette.
I SHIP DRAMIONE...!!
Yeah..! Aku bener-bener suka ama Draco Malfoy >< Hermione Granger
Pernah nyoba bikin cerita Dramione, tapi di tengah jalan S.T.U.C.K..!!
Nyebelin ga sih? Iya, banget..!
Okay, stop curcolnya..!
Yang penting aku dkk suka nulis cerita.
I hope all of you enjoy our stories and.., we can't accept flame...
Don't know flames?
Ejekan nancep = ='
Okay, E.N.J.O.Y


~Violetta

Rabu, 01 Februari 2012

Hai! Gue Jeanette:) seneng yah bisa disini haha kayaknya sih kita ga cuma ber-4 aja kalo gasalah Karin juga ikutan masuk tapi sih belom pasti oke! Gue mau pastiin disini pasti yang bikin cerita seru kayak lope-lopean serta dunia khayalan yang pasti yang nulis Celia,Charlene,dan Violetta dan Gue?kalo ga korea gitu fanfic yah pasti horor udah dulu yah kayaknya udah ada cerita yang masuk wkwkwk kalo gue ngenalin diri lebih jauh entar dikira narsis :* love


xoxo:*

Fall in Love With Half - Veela

Readers, ini fanfic dari Harry Potter.  Authoress Violett dan Chalene itu Pottermoore(;
Karena ini cerita pertama jadi kita masih pakai nama-nama sendiri.  Semoga readers suka~

~First Part~

" Tapi, kalian tak boleh memberi tahu siapapun.  Oke? " ujar seorang pemuda tampan di Ruang Rekreasi Slytherin.
Keempat temannya mengangguk antusias.
" Baiklah, aku menyukai Kesha Delacour, " Blush..  Rona merah menjalar ke pipi pemuda itu.
" Tak mungkin! " Seru Blaise tak percaya.
" Draco, serius kau?! " Vincent bertanya untuk memastikan.
" Kalau iya? " Tanya Draco balik.
" Itu keren! " Seru Gregory.
Theo sempat berpikir lalu membelalakan matanya,
"Kau jatuh cinta pada seseorang?! "
Sebelum Draco sempat menjawab, gadis berambut hitam ikal menyambar halus, " Benarkah Draco jatuh cinta?"
Draco membalikan badan.  Gugup namun ditutupi wibawanya ia berkata, " Exactly! "
" Kau percaya Kesha? God of Sex ini jatuh cinta! " seru Gregory.
Kesha duduk di samping Draco dan itu membuat rona merah di pipi Draco terlihat jelas, " Ya, aku percaya. "
Ujarnya sambil tersenyum, " Semua orang pasti mempunyai perasaan kan? Walaupun Voldemort sekalipun... "
Vincent mengangguk, " Ah, ya, benar... "
Draco terlihat gugup, keringat bercucuran meskipun udara di bulan November dingin.
Kesha menoleh ke arah Draco, " Kau kenapa, Draco? "
Draco balas menoleh, " Kenapa apanya? "
" Kau bercucuran oleh keringat.  Ada masalah apa? "
" Tak ada... "
" Accio handkerchief, " ujar Kesha.  Lalu sebuah sapu tangan terbang dan ditangkap oleh Kesha.  Ia menyeka keringat Draco dengan sapu tangannya.  Keringat Draco semakin bercucuran.
Blaise dan Theo terkikik melihatnya.
" Diam kalian berdua! " Seru Draco tajam.
Ia bersender ke sofa sementara Kesha terus menyeka keringatnya.
" Sebenarnya, ada apa, Draco? " Bujuk Kesha.
" Aku gugup saja.. "
Kesha mengerutkan kening, " Mengapa bisa? "
" Pemilihan Ketua Murid besok, " ujar Draco cepat, " Aku tak tau akan terpilih atau tidak... "
Kesha tertawa kecil, " Oh, itu masalahnya? Optimis saja, okay? Aku juga tetap optimis meskipun sainganku Si Kutu Buku Hermione Granger. Relax, okay? "
Draco mengangguk pasrah.
Kesha melihat arlojinya, " Oh, aku mau tidur, night Draco.. Night, guys.. Simpan saja sapu tanganku, Draco," Dan Kesha beranjak pergi.
Setelah Kesha masuk ke dalam ruangan perempuan, Blaise berseru, " Wuoh! Sapu tangan Half - Veela! Beruntung sekali kau, mate! Munggkin saja kau mendapat kehormatan untuk berjodoh dengan 'Manzer' itu, Drake! "
Draco memutar bola matanya, " Itu sudah terlihat jelas di depan mata, Blaise.  Tak akan ada yang mau menolak The Cassanova.. "
" Mulai lagi, " Desah Vincent.
Draco menatap tajam temannya, " Aku seorang Malfoy. "
" Ampun, Tuan Muda Malfoy, " ujar Vincent dengan innocent face.

> AT NIGHT THE DAY AFTER @ GREAT HALL <

Tunggu second part ya(; gimana ceritanya? Bagus? Please comment!

Disini kita gak ada niat buat ngejek salah satu character Harry Potter, Authoress Violett and Charlene suka semua char kok! Ini cuma di ceritanya aja karena kita fokus ke couple Draco and Kesha(:
No offenseeee!

Ditunggu commentnya;)

-Charlene

Introducing Charlenee!

Heey i'm Charlene(;
Aku yang mulai nulis paling akhir hehe~
Disini yang mulai nulis pertama kali itu Violett
Terus aku yang pertama kali baca cerita buatannya\m/
Jadi inspiration kita tuh Violett(;
Cerita-cerita kita belum bagus
Tapi semoga (kalo ada) readers suka ya~
Kalau readers mau kritik, langsung comment aja yaa
We really appreciate your critics and suggestions(;
The first story is going to be Authoress Violett's
Hope you guys like it :) xx
ohya and thanks to Arisato-kun for helping us making our blog~


                                                                                                                        Best wishes <3 ,

                                                                                                                         Charlene ;) xx